TEMPO.CO,Kediri - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf memerintahkan penyelidikan kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan anggota Kepolisian Resor Kediri, Brigadir Freddy Nugroho. Polisi muda itu ditemukan tergeletak di kamarnya setelah menikam ulu hatinya sendiri dengan pisau, Rabu, 3 Juni 2015.
Anas mengatakan kasus tersebut mendapat perhatian serius. Dia memerintahkan dokter psikologi Polda Jawa Timur memeriksa kejiwaan Freddy. “Kita akan selidiki dan serahkan kepada psikolog,” kata Anas di Kediri, Jumat, 5 Juni 2015. (Baca berita sebelumnya: Diduga Depresi, Polisi di Kediri Tikam Jantungnya Sendiri )
Anas mengaku belum mengetahui motif percobaan bunuh diri itu. Namun dia membantah peristiwa itu berkaitan dengan tugas Freddy sebagai anggota Badan Narkotika Nasional. Alasannya, yang bersangkutan baru enam bulan bertugas di BNN Kabupaten Kediri.
Psikolog Polda Jawa Timur, Roni Subagia, menuturkan belum memeriksa kejiwaan Freddy karena polisi itu masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Namun, dari pengalamannya menangani kasus serupa, ia mengatakan umumnya polisi berniat bunuh diri lantaran mengalami depresi hebat akibat persoalan pribadi.
Menurut Roni, depresi semacam ini bisa terjadi pada siapa pun, baik polisi maupun masyarakat sipil. Ketahanan mental setiap individu dalam menghadapi persoalan berperan besar dalam hal ini.
Khusus di kepolisian, Roni mengatakan, ada pemeriksaan psikologis berkala yang dilakukan setiap satu tahun sekali. Dalam ts itu, polisi yang diduga mengalami gejala depresi akan termonitor dan direkomendasikan segera berkonsultasi. “Tapi jarang ada anggota kepolisian yang mau melakukan konsultasi. Alasannya, malu,” katanya.
Roni menduga Brigadir Freddy mengalami gangguan penyesuaian, sehingga tidak sanggup beradaptasi dengan persoalan dan kondisi mentalnya terganggu. Menurut Roni, pemeriksaan menyeluruh akan dilakukan setelah Freddy sembuh dari luka tusuknya.
Brigadir Freddy ditemukan tergeletak di kamar rumah orang tuanya di Dusun Suwaluh, Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Tak jauh dari tempatnya roboh terdapat sebilah pisau berlumuran darah. Menurut keluarganya, Freddy mengalami depresi dan kerap mengurung diri di kamar dalam beberapa hari terakhir.