Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Terima Penghargaan Kanada  

Reporter

Kamis, 4 Juni 2015 15:38 WIB

Luwuraya.com

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menerima penghargaan The Ostrom Award on Collective Governance of the Commons, kategori praktisi. Ostrom Award merupakan penghargaan yang diprakarsai Elinor Ostrom, perempuan pertama penerima Hadiah Nobel untuk bidang ilmu ekonomi.

Penghargaan ini diberikan Elinor Ostrom Award on Collective Governance of the Commons Council dan diterima oleh Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan di Alberta, Kanada, 29 Mei 2015.

AMAN dinominasikan oleh Pusat Penelitian Kehutanan atau Internasional Central for International Forestry (CIFOR) atas upaya-upaya yang dilakukan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima Tempo pada 4 Juni 2015, Abdon mengungkapkan kebahagiaannya dengan apresiasi yang diberikan ini. “Penghargaan ini adalah sebuah motivasi yang akan memacu AMAN untuk terus berjuang untuk mengklaim kembali hak-hak masyarakat adat,” ujarnya.

Abdon mengatakan penghargaan ini merupakan persembahan bagi seluruh anggota komunitas AMAN yang telah berjuang di semua tingkatan, diusir dari wilayah mereka, dikriminalisasi, dipenjara, bahkan dibunuh demi mempertahankan hak-hak mereka.

Perjuangan masyarakat adat menemui jalan terang ketika Mahkamah Konstitusi mengeluarkan Putusan Nomor 35 Tahun 2013 yang mengeluarkan hutan adat dari wilayah hutan negara.

Peristiwa tersebut menjadi momentum pengembalian hak-hak masyarakat adat. “Kini pemerintah telah berganti di bawah presiden yang mempunyai kepedulian dan komitmen besar terhadap hak-hak masyarakat adat. Namun masih banyak pekerjaan rumah Indonesia dalam memulihkan hak-hak masyarakat adat,” ujar Abdon.

Aman mencatat, terdapat 25 kasus kriminalisasi masyarakat adat yang telah menjerat 33 orang dengan menggunakan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU P3H). Ironisnya, UU P3H tersebut dikeluarkan setelah Putusan MK Nomor 35 Tahun 2013.

Adapun Elinor Ostrom adalah seorang akademikus, penerima Hadiah Nobel untuk bidang ilmu ekonomi. Sepanjang karier akademisnya, dia memiliki kontribusi yang luar biasa dalam analisis ekonomi pemerintahan. Karena kontribusinya tersebut, ia mendapat anugerah The 2009 Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

11 hari lalu

Hari Bumi 22 April, Ford Foundation Ingatkan Soal Keadilan Tata Kelola Tanah Adat

Ford Foundation menilai Hari Bumi bisa menjadi momentum untuk mengingatkan pentingnya peran komunitas adat untuk alam.

Baca Selengkapnya

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

36 hari lalu

Ketua Adat Sorbatua Siallagan Ditangkap Polda Sumut Atas Laporan Toba Pulp Lestari

Sorbatua Siallagan gencar melawan upaya pencaplokan Toba Pulp Lestari. Ia dilaporkan karena menduduki kawasan hutan di area konsesi PT TPL.

Baca Selengkapnya

2 Ketua Adat Ini Ditangkap Polisi karena Mempertahankan Lahan

37 hari lalu

2 Ketua Adat Ini Ditangkap Polisi karena Mempertahankan Lahan

Ketua adat Dolok Parmonangan Sorbatua Siallagan berurusan dengan polisi, karena mempertahankan tanah warisan leluhurnya

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

39 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

41 hari lalu

Ombudsman Minta OIKN Hati-hati di Pembebasan Lahan Warga Kawasan IKN

Ombudsman meminta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) hati-hati dalam pembebasan lahan warga di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

42 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

45 hari lalu

Reaksi DPR hingga Amnesty International Soal Rencana Penggusuran Warga Pemaluan demi IKN

Anggota DPR mengingatkan jangan sampai IKN membuat warga setempat jadi seperti masyarakat adat di negara lain yang terpinggirkan.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

45 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

46 hari lalu

Pakar Sosiologi Unair Tekankan Dialog Hukum Adat dan Negara untuk Selesaikan Konflik Masyarakat Adat-IKN

Dialog, komitmen, dan simpati dari pihak IKN terhadap masyarakat lokal dinilai belum terwujud.

Baca Selengkapnya

BRWA: Wilayah Adat Teregistrasi Seluas 28,2 Juta Hektare, tapi Hanya 13,8 Persen

46 hari lalu

BRWA: Wilayah Adat Teregistrasi Seluas 28,2 Juta Hektare, tapi Hanya 13,8 Persen

Ancaman terhadap masyarakat adat dan wilayah adat berpotensi masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya