TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menerima penghargaan The Ostrom Award on Collective Governance of the Commons, kategori praktisi. Ostrom Award merupakan penghargaan yang diprakarsai Elinor Ostrom, perempuan pertama penerima Hadiah Nobel untuk bidang ilmu ekonomi.
Penghargaan ini diberikan Elinor Ostrom Award on Collective Governance of the Commons Council dan diterima oleh Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan di Alberta, Kanada, 29 Mei 2015.
AMAN dinominasikan oleh Pusat Penelitian Kehutanan atau Internasional Central for International Forestry (CIFOR) atas upaya-upaya yang dilakukan memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Indonesia.
Dalam siaran pers yang diterima Tempo pada 4 Juni 2015, Abdon mengungkapkan kebahagiaannya dengan apresiasi yang diberikan ini. “Penghargaan ini adalah sebuah motivasi yang akan memacu AMAN untuk terus berjuang untuk mengklaim kembali hak-hak masyarakat adat,” ujarnya.
Abdon mengatakan penghargaan ini merupakan persembahan bagi seluruh anggota komunitas AMAN yang telah berjuang di semua tingkatan, diusir dari wilayah mereka, dikriminalisasi, dipenjara, bahkan dibunuh demi mempertahankan hak-hak mereka.
Perjuangan masyarakat adat menemui jalan terang ketika Mahkamah Konstitusi mengeluarkan Putusan Nomor 35 Tahun 2013 yang mengeluarkan hutan adat dari wilayah hutan negara.
Peristiwa tersebut menjadi momentum pengembalian hak-hak masyarakat adat. “Kini pemerintah telah berganti di bawah presiden yang mempunyai kepedulian dan komitmen besar terhadap hak-hak masyarakat adat. Namun masih banyak pekerjaan rumah Indonesia dalam memulihkan hak-hak masyarakat adat,” ujar Abdon.
Aman mencatat, terdapat 25 kasus kriminalisasi masyarakat adat yang telah menjerat 33 orang dengan menggunakan Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU P3H). Ironisnya, UU P3H tersebut dikeluarkan setelah Putusan MK Nomor 35 Tahun 2013.
Adapun Elinor Ostrom adalah seorang akademikus, penerima Hadiah Nobel untuk bidang ilmu ekonomi. Sepanjang karier akademisnya, dia memiliki kontribusi yang luar biasa dalam analisis ekonomi pemerintahan. Karena kontribusinya tersebut, ia mendapat anugerah The 2009 Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel.