Hujan Lebat Saat Kemarau Dinilai Tak Terlalu Berbahaya  

Reporter

Selasa, 2 Juni 2015 15:28 WIB

Prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Teguh Prasetyo mengatakan, dalam beberapa hari ke depan, hujan berintensitas lebat masih mewarnai awal musim kemarau di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

"Hujan lebat saat kemarau ini tak terlalu rawan memicu angin kencang atau gelombang tinggi karena hanya bersifat lokal," ujar Teguh kepada Tempo, Selasa, 2 Juni 2015.

Teguh menambahkan, dalam tiga hari terakhir, di langit DIY memang terbentuk awan-awan konveksi yang memicu hujan lebat dengan intensitas 45 milimeter per hari. "Kategorinya menjadi hujan lebat karena intensitas per jamnya 33 milimeter, meskipun secara harian di bawah 50 milimeter."

BMKG memastikan hujan dari akhir Mei hingga awal Juni ini hanya anomali cuaca biasa. Anomali itu dipicu akibat akumulasi penguapan uap air cukup intens di Samudera Pasifik dan pengaruh pembelokan arah angin ke Sumatera dan Kalimantan akibat terjadinya tekanan rendah dari arah tenggara atau sekitar Filipina.

"Kami pastikan kemarau tidak mundur karena suhu muka air laut sudah meningkat, sekitar 27-30 derajat Celcius," ujar Teguh. Selain itu, penanda kemarau juga terbaca dari indeks El-Nino yang beranjak dari level terendah ke moderat atau di atas kisaran 1-2.

"Yang perlu diwaspadai justru mulai mengeringnya sumber-sumber air warga akibat penguapan masa kemarau ini," tuturnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan pihaknya mulai Juni ini bersama Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta tengah mengebut pengerjaan sejumlah infrastruktur sungai di Yogya yang rusak akibat banjir April lalu.

"Targetnya kami percepat sebelum musim penghujan ini tiba, 12 infrastruktur rusak sudah selesai, agar tak rawan jika musim penghujan datang lebih awal," ujar Agus.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

11 jam lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

14 jam lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

18 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

19 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

20 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

20 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

1 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

1 hari lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

1 hari lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya