Yenti Ganarsih: Tugas Pansel KPK Saat Ini Lebih Berat

Reporter

Kamis, 21 Mei 2015 12:25 WIB

Yenti Ganarsih, dosen Fakultas Hukum Trisakti. Facebook

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu anggota Panitia Seleksi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Yenti Ganarsih, mengatakan tugas Pansel kali ini akan lebih berat jika berkaca pada kondisi yang dihadapi KPK belakangan ini.

Yenti sadar tugasnya tidak mudah karena kondisi KPK terakhir, menurut dia, menuntut Pansel harus bekerja ekstra mencari komisioner KPK. "Tentu tugas ini akan lebih berat daripada sebelumnya. Tugas saat ini pasti berdasar evaluasi dari masa lalu," ucap Yenti pada Tempo, Kamis, 21 Mei 2015.

Beberapa masalah bermunculan hingga ada pergantian pemimpin KPK meski belum tiba masa pergantian. "Pemimpin KPK berhenti sebelum waktunya sampai ada plt. Ini akan berat," ujar Yenti.

Pakar pencucian uang dari Universitas Trisakti ini berharap amanah besar ini dapat dilaksanakan dengan baik bersama delapan anggota lain. Yenti mengaku belum mendapatkan pernyataan resmi mengenai keterpilihannya tersebut.

Yenti pun belum mengetahui siapa-siapa saja yang akan bekerja sama dengannya untuk menyeleksi pimpinan KPK yang baru. "Yang pasti, kami harus cepat bekerja dan sesuai dengan target yang diharapkan Presiden Joko Widodo. Desember tentunya semua harus sudah selesai," tutur Yenti.

Sebelumnya, pelaksana tugas Ketua KPK Tauffiqurachman Ruki menyatakan, akhir Desember nanti, pergantian pimpinan KPK akan diselenggarakan.

Nama Yenti diumumkan Presiden Joko Widodo pagi tadi sebagai salah satu anggota Pansel Pimpinan KPK bersama delapan wanita lain, yakni Destry Damayanti (ekonom serta ahli keuangan dan moneter) Enny Nurbaningsih (pakar hukum tata negara dan Ketua Badan Pembinaan Hukum Nasional), Harkristuti Harkrisnowo (pejabat di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia), Betti Alisjahbana (pakar teknologi dan informasi), Supra Wimbarti (psikolog sumber daya manusia), Natalia Subagyo (ahli tata kelola pemerintahan), Meuthia Ganie-Rochman (ahli sosiologi korupsi dan modal sosial), serta Diani Sadiawati (pejabat di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional).

AISHA SHAIDRA

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

15 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya