Di Kampung Ini, Ibu Hamil Dibawa Pakai Truk, Bukan Ambulans
Editor
Kodrat setiawan
Rabu, 20 Mei 2015 11:49 WIB
TEMPO.CO, Banyuwangi - Sekitar 150 perempuan di Kampung Bongkoran, Desa Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, mengandalkan truk saat akan melahirkan ke rumah sakit atau puskesmas. Truk juga menjadi kendaraan utama bila ada warga sakit mendadak.
Nur Kholisah, salah satu warga Bongkoran, mengatakan, kondisi tersebut sudah berlangsung puluhan tahun. Warga setempat mengandalkan truk karena tak memiliki kendaraan lain.
Ambulans enggan masuk karena lima kilometer jalan menuju kampung itu sangat buruk. Hanya jalan setapak, belum beraspal, dan dikelilingi perkebunan randu dan jagung. “Kalau hujan kondisi jalan licin sekali,” kata Kholisah kepada Tempo, Rabu, 20 Mei 2015.
Warga setempat menyewa truk dengan biaya Rp 200 ribu. Ada delapan unit truk milik warga, yang sehari-harinya dipakai untuk mengangkut hasil panen seperti jagung dan cabai. Kholisah bercerita, saat hujan, waktu tempuh truk hingga sampai puskesmas terdekat bisa dua jam. “Akibatnya, ada beberapa ibu yang akhirnya melahirkan di atas bak truk,” kata Kholisah, yang juga Ketua Organisasi Petani Perempuan di Kampung Bongkoran.
Muzayanah, warga Bongkoran lainnya, mengatakan, sebagian perempuan lain terpaksa mengandalkan dukun bayi saat akan melahirkan. Sebab, terkadang tidak ada truk di kampungnya atau hujan sedang mengguyur deras. “Dukun bayi langganan kami ada dari luar kampung,” kata Muzayanah.
Truk juga jadi andalan untuk mengangkut warga yang sakit mendadak. Namun, karena lamanya perjalanan, beberapa warga akhirnya meninggal karena terlambat mendapat penanganan medis. Seperti 20 hari lalu. Salah satu warga, Nariyatim, yang mengeluh sakit di bagian perutnya, meninggal saat tiba di unit gawat darurat rumah sakit. “Kami menduga karena terlalu lama di atas truk,” kata Muzayanah.
Ada 150 perempuan dan 40 anak yang hidup di Kampung Bongkoran. Mereka hidup di kampung ini sejak 1950-an.
IKA NINGTYAS