Tolak Pensiun di Usia 50, Ribuan Sopir Angkot Surabaya Mogok  

Reporter

Selasa, 12 Mei 2015 12:40 WIB

REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar lima ribu sopir angkutan kota dari Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 12 Mei 2015. Mereka menuntut Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendesak pemerintah pusat mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2014 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Koordinator lapangan dari Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Jawa Timur, Hamid Gondrong, menjelaskan PP tersebut sangat membebani mereka sebagai sopir karena dilarang bekerja lagi di atas usia 50 tahun. Selain itu, setiap nama kepemilikan surat tanda nomor kendaraan (STNK) juga diwajibkan dialihkan atas nama koperasi.

"Padahal itu kan milik kami, kok diambil koperasi," katanya menuturkan kepada Tempo, Selasa, 12 Mei 2015.

Menurut Hamid, angkot adalah harta satu-satunya dan menjadi sumber mata pencaharian sopir. Tapi dalam PP tersebut dirinci setiap sopir angkot yang memiliki mobil pribadi tapi berpelat kuning wajib memiliki badan hukum berupa koperasi. Kalau tidak berbadan hukum, maka angkot pribadi tidak boleh menggunakan pajak berpelat kuning.

"Kami mau bayar pajak dipersulit karena tidak memiliki badan hukum," katanya sambil menambahkan, mendesak pemerintah mencabut PP yang mulai diberlakukan pada Maret lalu itu.

Ribuan sopir angkot itu terlihat memenuhi sepanjang Jalan Gubernur Suryo, Surabaya. Mereka berorasi di atas mobil masing-masing dengan membawa berbagai poster tuntutan. Di antaranya berbunyi: "Angkot sudah sengsara jangan direkayasa. Ayo Pak De endi jarene mergae kanggo wong cilik (mana katanya kerja buat orang kecil), buktikan dong!"

Angkot tersebut dari berbagai rute dari tiga kota. Mulai dari lyn GL, RT, JTK, MLK, RBK, H2P, USP, P, U, Q, Y, dan I. "Kami butuh perlindungan, kami juga membayar pungutan tidak seimbang padahal kami memberi kontribusi besar pada pemerintah," kata Herman, anggota pengurus SPTI Jawa Timur, menambahkan.

Demonstran ditemui oleh Kepala Dinas Pendapatan Jawa Timur Bobby Soemiarsono bersama Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur dan perwakilan dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur. Mereka menjanjikan keluhan akan ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang pada saat bersamaan sedang disibukkan agenda Kongres Demokrat. Pak De, sapaan Soekarwo, adalah Ketua DPD Demokrat Jawa Timur

Bobby mengatakan, pemerintah provinsi tidak memiliki hak untuk mencabut PP yang diterbitkan Kementerian Dalam Negeri tersebut. "Sebenarnya kami sudah beritikad baik karena pemerintah memberi klausul bahwa angkot harus berbadan hukum," ujarnya.

Dengan peraturan ini angkot berpelat kuning mendapat diskon pajak 40 persen. Hanya saja syaratnya wajib memiliki badan hukum, kalau tidak harus pelat hitam.

Rencananya pula, Bobby menambahkan, pemerintah pusat juga akan menambah diskon pajak angkot hingga 70 persen. Artinya para sopir hanya diwajibkan membayar pajak 30 persen saja.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

44 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya