Keluarga Dubes Indonesia untuk Pakistan Tak Akan Gelar Doa

Reporter

Sabtu, 9 Mei 2015 09:30 WIB

Hery Listyawati. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Yogyakarta - Keluarga Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad di Kota Yogyakarta berharap pemerintah bisa lebih cepat mengurus kepulangan jenazah istri Burhan, Heri Listyawati, yang dikabarkan meninggal akibat kecelakaan helikopter kemarin.

Sebelumnya, pada Jumat, 8 Mei 2015 keluarga mendapat informasi jika jenazah Lilis, istri Burhan, kemungkinan besar baru tiba di Yogyakarta sekitar dua hingga tiga hari lagi atau sekitar tanggal 10-11 Mei 2015.

"Kami belum bisa gelar doa bersama sebelum jenazah dipulangkan," ujar adik kandung Lilis, Sigit Heri Setia Budi, kala ditemui Tempo di kediaman Burhan di Jalan Kyai Haji Agus Salim Nomor 57 Notoprajan, Yogyakarta, Jumat petang, 8 Mei 2015. "Doa sendiri-sendiri dulu," Sigit menambahkan.

Dalam kecelakaan yang belum diketahui pasti penyebabnya itu, Burhan mengalami luka-luka.
Pihak keluarga tak mengetahui seberapa parah luka Burhan. Sebab keluarga belum mendapatkan informasi akibat anak maupun kerabat Burhan di Pakistan belum bisa dihubungi.

"Kami pun tak tahu apa Pak Burhan nanti bisa ikut mendampingi pemakaman istrinya. Tak ada informasi apa pun tentang seberapa parah lukanya, apa bisa pulang lebih cepat," ujar Sigit.

Sigit hanya menerima informasi bahwa Burhan dirawat di sebuah rumah sakit Pakistan yang berjarak 30 kilometer dari tempat kejadian kecelakaan. "Kabar Burhan dirawat pun saya cari sendiri dari Internet, " ujar dia.

Karena Burhan dikabarkan masih hidup, segala urusan waktu dan tempat pemakaman istrinya diserahkan keluarga kepada Burhan. "Semua keputusan lokasi dan waktu pemakaman menunggu informasi Pak Burhan. Sampai kapan kami enggak tahu," ujarnya.

Masih belum pastinya kabar kepulangan Burhan dan jenazah istrinya membuat keluarga tak bisa berbuat banyak. Penantian seperti ini membuat keluarga resah. "Sementara kami hanya menerima belasungkawa kerabat dan tetangga sambil menunggu jenazah dipulangkan," ujarnya.

Pantauan Tempo, di rumah besar Burhan yang bergaya etnik Jawa dengan dominasi kayu dan ukiran itu, keluarga belum mempersiapkan acara penyambutan jenazah ataupun doa bersama. Seluruh perabotan masih tertata seperti semula. Tak ada tenda bagi pelayat.

Hanya ada sebuah karangan bunga ucapan belasungkawa dari kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar di depan rumah yang tak jauh dari komplek pusat konvensi Kauman itu.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya