(Ki-ka) Dirut Asuransi Jasindo Budi Tjahyono, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Non-Bank (OJK) Firdaus Djaelani dan Deputi Komisioner IKNB 2 OJK Dumoli Pardede, di konferensi pers pembayaran asuransi korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 di kantor OJK gedung Menara Merdeka, Jakarta, 9 Januari 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus memimpin pembenahan bekas Gedung Siola yang akan disulap menjadi Museum Surabaya. Museum Surabaya tersebut akan diresmikan pada Ahad, 3 Mei 2015.
Museum itu sejak Sabtu pagi sudah diisi barang-barang bersejarah dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “Museum Surabaya ini akan menjadi destinasi wisata baru bagi masyarakat,” kata Risma saat ditemui di sela pembersihan Gedung Siola, Sabtu, 2 Mei 2015.
Kesibukan di Gedung Siola itu terlihat sejak pekan terakhir ini. Pasalnya, gedung yang sangat bersejarah itu akan diubah menjadi museum dan ditempati beberapa dinas, termasuk Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Pegawai dua dinas ini tampak memindahkan arsip-arsip ke gedung itu.
Berbagai barang yang sarat nilai historis juga diboyong ke gedung yang konon peninggalan penjajah tersebut. Perbaikan dan tata ruang museum itu dipimpin langsung oleh Risma, yang terlihat sibuk mengatur barang-barang tersebut di lantai dasar.
Menurut Risma, museum yang digagasnya itu menampilkan pemandangan masa lalu dan masa kini, terutama benda-benda yang mungkin belum diketahui warga. “Isinya nanti akan menggambarkan perjalanan pembangunan Kota Surabaya,” ujar Risma.
Risma telah menyiapkan konsep yang matang untuk menunjang keberadaan museum itu. Di antaranya akan disediakan panggung etalase benda-benda bersejarah, akan dilengkapi area makanan khas Surabaya, live performance dari para seniman, pameran lukisan, serta sentra usaha kecil-menengah (UKM).
Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya akan membuka pelayanan bagi masyarakat mulai pukul 09.00 hingga 21.00 yang akan ditempatkan di gedung itu juga. Alasannya agar lebih dekat dengan masyarakat Surabaya karena letaknya di tengah-tengah kota. “Tempat ini akan menjadi sarana yang komplet bagi masyarakat,” tutur Risma.
Meski begitu, Risma menyadari bahwa museum tersebut masih jauh dari sempurna. Karena itu, Risma berjanji mengembangkannya dengan cara terus menambahkan berbagai koleksi benda-benda kuno yang bersejarah. “Museum ini akan terus dikembangkan, tidak berhenti sampai di sini,” ujar Risma.
Risma menambahkan, Museum Surabaya itu akan dibuka gratis bagi semua warga sehingga suasananya bisa dinikmati. Namun, Risma melanjutkan, jangan sampai ada yang berani merusak maupun mencuri koleksi museumnya karena dia akan menyediakan CCTV di setiap sudut ruangan.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
1 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
20 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.