Jokowi Klaim Persiapan KAA Bandung 96 Persen

Reporter

Kamis, 16 April 2015 15:26 WIB

Presiden Indonesia, Joko Widodo berbicara di depan para pengusaha yang tergabung dalam Bisnis Forum Indonesia-Jepang. di Tokyo, Jepang, 24 Maret 2015. Jokowi mempresentasikan peluang bisnis di Indonesia kepada para pebisnis yang menghadiri acara tersebut. REUTERS

TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo mengklaim persiapan infrastruktur menyambut Konferensi Asia-Afrika ke-60 di Bandung sudah mencapai 96 persen. Penilaian itu disampaikan setelah Jokowi mengunjungi sejumlah lokasi yang digunakan untuk agenda pelaksanaan KAA di Bandung.

"Persiapan Bandung sudah banyak kemajuan, sekitar 95-96 persen," ujar Jokowi saat ditemui wartawan di depan Gedung Merdeka di Jalan Asia-Afrika, Bandung, Kamis, 16 April 2015.

Salah satu lokasi pengecekan adalah Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Pengecekan persiapan ini Jokowi lakukan bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Mereka menghabiskan 30 menit untuk mengecek persiapan Bandara Husein. Manajemen Bandara sebelumnya mengatakan akan merombak infrastruktur Bandara untuk menyambut KAA. Perbaikan itu, di antaranya, meliputi kebersihan Bandara, rumput Bandara, dan penambalan aspal bolong. Prasarana standar VIP lainnya ditangani langsung oleh manajemen Bandara Husein Sastranegara.

Presiden tidak memantau semua persiapan KAA. Selain melihat kesiapan Bandara Husein, Jokowi hanya mengagendakan untuk memantau Gedung Merdeka, Masjid Agung Bandung, dan Gedung Pakuan.

Sedangkan proyek pembangunan plaza air mancur di Jalan Cikapundung Timur tak disentuhnya. Padahal proyek tersebut saat ini masih terbilang mentah. Kontraktor belum memasang granit yang nantinya menjadi alas plaza ini. Tak hanya itu, ia pun tak memantau perombakan gerbang Jalan Tol Pasteur yang saat ini masih terbilang mentah. Kedua proyek itu, antara lain, terhambat mepetnya waktu yang disediakan pemerintah dan kondisi Bandung yang sering hujan.

Jokowi menjelaskan, sesampainya di Bandung, para kepala negara akan langsung diantar menuju Hotel Savoy Homann di Jalan Asia-Afrika, Bandung. Mereka akan melanjutkan kegiatan peringatan KAA dengan Historical Walk menuju Gedung Merdeka. Hotel Savoy Homann dan Gedung Merdeka berjarak sekitar 100 meter. "Infrastruktur yang akan dilalui kepala negara sudah bagus," ujarnya.

Setelah melihat-lihat isi Gedung Merdeka, Jokowi dan rombongan langsung menuju Masjid Agung Bandung. Perjalanan mereka terhenti di tugu KAA yang baru saja rampung dikerjakan Pemerintah Kota Bandung. Di sana, Ridwan Kamil mengajak Jokowi melihat sekeliling tugu yang dipenuhi nama-nama negara peserta KAA 2015.

PERSIANA GALIH

Berita terkait

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

2 jam lalu

Harapan Komisi Antirasuah kepada Pansel KPK Bentukan Jokowi

Jokowi menetapkan sejumlah kriteria untuk anggota Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

4 jam lalu

Pria Diamankan Paspampres di Konawe, Begini Penjelasan Asintel Danpaspampres dan Istana

Asisten Intelijen Komandan Paspampres mengatakan pengamanan Presiden Jokowi saat kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara, sudah sesuai prosedur.

Baca Selengkapnya

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

4 jam lalu

Musa Rajekshah Sebut Kunjungan Jokowi ke Medan Bukan untuk Urusi Pilkada Sumut 2024

Musa Rajekshah, membantah, kunjungan Presiden Jokowi ke Medan pada Kamis, 11 April 2024 berkaitan dengan Pilkada Sumatera Utara 2024.

Baca Selengkapnya

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

5 jam lalu

Berita Terkini: Kritik Jatam Terhadap Rencana Bagi-Bagi IUP untuk Ormas sampai TKN Prabowo-Gibran Evaluasi Rencana Menaikkan PPN Sampai 12 Persen

Berita-berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Selasa sore, 14 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

6 jam lalu

Novel Baswedan Sebut Pansel KPK 2019 Hasilkan Pimpinan yang Justru Merusak Badan Antirasuah, Siapa Mereka?

Menurut Novel Baswedan Pansel KPK 2019 disebut menghasilkan pimpinan yang justru merusak KPK. Siapa saja anggota Pansel saat itu?

Baca Selengkapnya

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

6 jam lalu

Relawan Solmet Dorong Jokowi Jadi Sekjen PBB, Apa Syarat dan Prosedur Jabat Sekretaris Jenderal PBB?

Relawan Solmet mendorong Jokowi menjadi Sekjen PBB usai masa jabatannya. Bagaimana syarat dan prosedur menjabat Sekretaris Jenderal PBB?

Baca Selengkapnya

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

7 jam lalu

Apa Saja Tugas Pansel KPK, Bagaimana Aturan Hukumnya?

Jokowi akan mengumumkan anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK pada Mei ini. Apa saja tugas Pansel KPK?

Baca Selengkapnya

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

7 jam lalu

Agar Tak Jadi Proyek Mangkrak, Jokowi Akan Evaluasi Seluruh PSN dan KEK Juni Mendatang

Presiden Jokowi akan evaluasi PSN dan KEK pada akhir Juni, yang tidak lolos kriteria tidak akan dilanjutkan. Tak ingin bebani pemerintahan berikutnya

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

7 jam lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya