3 Dugaan Penyebab Kematian Ashary di Menara Phinisi UNM

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 15 April 2015 06:10 WIB

Petugas SAR mengangkat kantong jenazah, berisi mayat mahasiswa yang ditemukan di Lantai 6 Gedung Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, 13 April 2015. Jenazah mahasiswa pasca sarjana UNM bernama Ashari Nurdin (33), ditemukan meninggal dunia di ruangan lantai 6 kampus. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Rappocini, Komisaris Ade Hermanto, mengatakan kepolisian belum bisa menyimpulkan yang menjadi penyebab dan motif di balik kematian Ashary Nurdin, 33 tahun, alumnus mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Ashary Nurdin ditemukan tewas di Menara Phinisi Universitas Negeri Makassar, Senin, 13 April.

"Sampai sekarang belum bisa dipastikan, apakah bunuh diri atau bukan," kata Ade, Selasa, 14 April.

Namun, menurut Ade, setidaknya ada tiga dugaan penyebab kematian Ashary Nurdin. Di antaranya, bunuh diri dengan cara melompat dari puncak menara, mengalami kecelakaan sehingga terjatuh, atau didorong oleh seseorang sehingga terjatuh. "Kami masih selidiki dugaan-dugaan itu. Kami masih melakukan penyelidikan," ujar Ade.

Dugaan sementara, Ade mengatakan, Ashary nekad mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari Menara Phinisi, namun belum diketahui pasti dari lantai mana. Dugaan itu muncul karena korban sempat mengeluhkan masalah ijazah magisternya yang belum diterbitkan pihak kampus. "Mungkin tertekan karena ijazahnya belum keluar, padahal sudah ditawari bekerja," kata Ade.

Jenazah Ashary ditemukan di lantai lima Menara Phinisi dalam kondisi remuk. Tulang kepala dan kedua kaki putra pertama dari lima bersaudara itu patah. Ade mengatakan mayat korban tidak diautopsi atas permintaan keluarga korban. Tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar hanya sebatas melakukan visum.

Ayah Ashary Nurdin, Andi Nurdin, membenarkan soal permintaan keluarga agar korban tidak diautopsi. "Mau diautopsi atau tidak, toh sudah tidak mungkin hidup lagi," ucap dia. Keluarga Ashary meminta agar kepolisian bekerja profesional dan mengusut tuntas penyebab dan motif di balik kematian anak kebanggaannya itu. "Apapun hasilnya, kami terima."

Disinggung dugaan Ashary bunuh diri karena ijazahnya terlambat, Nurdin mengakui anaknya memang sempat mengeluhkan masalah itu. Namun, keluarga tidak pernah menduga kalau korban mau bunuh diri hanya karena persoalan tersebut. "Satu-satunya masalah yang pernah dikeluhkan, ya ijazahnya yang telat itu," ujarnya.

Ashary diketahui menyelesaikan masa studinya di program pendidikan bahasa Inggris pascasarjana UNM selama dua tahun. Korban yang tercatat sebagai angkatan 2012 itu dinyatakan lulus cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 dan diwisuda pada 26 November 2015. Sebelumnya, Ashary berstatus mahasiswa jurusan sastra Inggris Universitas Hasanuddin angkatan 2000.

Rektor UNM, Arismunandar, mengakui adanya keterlambatan ijazah bagi mahasiswa pascasarjana. Tapi itu murni bukan kesalahan kampus, melainkan pihak percetakan yang terlambat menyuplai blanko. Namun, menurut Arismunandar, masalah ijazah telat mestinya tak menjadi problema mencari pekerjaan lantaran kampus mengeluarkan surat keterangan pengganti ijazah.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

15 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

16 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

2 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

2 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

2 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

2 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

3 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

3 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

3 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya