TEMPO Interaktif, Solo:Sekitar 500-an santri Al Mukmin Ngruki bersama sejumlah elemen Islam di Solo unjuk rasa menyusul ditolaknya permohonan kasasi yang diajukan tim pembela Abu Bakar Baasyir oleh Mahkamah Agung (MA). Massa yang menamakan diri Forum Ummat Islam Surakarta dan Majelis Ulama Indonesia (FUSI-MUI) menggelar aksinya, Jumat (12/8), di halaman Pengadilan Negeri (PN) Solo. Mereka berjalan dari Ponpes Al Mukmin Ngruki menuju pengadilan. Setelah menggelar orasi di tempat itu mereka menyusuri Jalan Slamet Riyadi menuju Bunderan Gladag untuk melanjutkan aksinya. Massa terus berteriak menyerukan penolakan terhadap putusan MA yang dianggap telah berlaku tidak adil terhadap Baasyir. Mereka menuduh putusan dari pengadilan atas Abu Bakar Baasyir selama 2,5 tahun penjara itu terkesan dipaksakan. Dalam pernyataan sikapnya, massa menuntut pemeriksaan majelis hakim yang menangani kasus Abu Bakar Baasyir oleh komisi yudisial. Massa juga menuntut pengadilan ulang yang jujur dan independen. "Pengadilan terhadap Ustadz Baasyir sangat kuat sekali adanya intervensi dari Amerika dan sekutunya. Beliau seorang ulama yang telah didholimi dan diperlakukan diskriminatif,"ujar korlap aksi, Ahmad Sigit. Massa menuntut MA serta lembaga-lembaga peradilan Indonesia bersikap independen dan menolak adanya intervensi asing. Mereka menilai mentalitas pejabat dan aparat di Indonesia adalah mentalitas buruh yang hanya patuh perintah asing. "Para koruptor yang nyata-nyata merugikan rakyat dibiarkan bebas berkeliaran sedang Ustad yang memperjuangkan ummat malah dikebiri,"tulis pernyataan demonstrans. Anas Syahirul dan Imron Rosyid