Turki Tahan 16 WNI, Keluarga Salim Tunggu Kabar Resmi  

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 16:13 WIB

Bocah Suriah menangis saat polisi mencari tas mereka setelah menyeberangi perbatasan Suriah dan Turki di Suruc, Sanliurfa, Turki, 23 September 2014. Badan pengungsi PBB mengatakan, sekitar 400.000 orang melarikan diri ke Turki dari wilayah Kurdi Suriah untuk menghindari serangan ISIS. AFP/Bulent KILIC

TEMPO.CO, Surabaya - Keluarga Salim At-Tamimi, satu di antara 16 warga Indonesia yang dikabarkan hilang di Turki dan dikhawatirkan bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), menunggu pemberitahuan resmi dari pemerintah tentang perkembangan terbaru ihwal keberadaan Salim.

Keluarga Salim menyatakan tahu dari pemberitaan media bahwa ke-16 warga Indonesia itu ditahan petugas keamanan Turki setelah kedapatan hendak menyeberang ke Suriah.

"Baru tahu dari media tadi pagi, tapi belum ada (pemberitahuan) dari pemerintah," kata Aminah At-Tamimi, bibi Salim, ketika ditemui di rumahnya di Jalan Kalimas Hilir, Surabaya, Kamis, 12 Maret 2015. Dia menambahkan, "Alhamdulillah kalau sudah ketemu."

Menurut Aminah, keluarga sangat mengharap kepulangan Salim. Apalagi, kata dia, ibu dan nenek Salim sangat syok mendengar pemuda 28 tahun yang menjadi lelaki satu-satunya dalam keluarga itu dinyatakan hilang di Turki dan disebut-sebut akan bergabung dengan ISIS. "Ayah Salim sudah meninggal beberapa waktu lalu. Salim anak bungsu dari tiga bersaudara," katanya.

Aminah mengatakan Salim memang sering menginap di rumah saudara atau temannya. Salim yang disebutnya bekerja di sebuah perusahaan kontraktor itu juga sering menghabiskan waktu untuk mendaki gunung dan menyalurkan hobi fotografi sehingga kerap membawa tas ransel berisi pakaian.

Pada akhir Februari lalu, Salim tidak berkirim kabar selama beberapa hari. "Tahu-tahu dikabari kalau hilang di Turki."

Aminah berharap pemerintah segera memproses kepulangan Salim sekaligus menjamin keamanannya ketika berada di rumah. Keluarga khawatir, saat telah pulang, Salim akan mendapat intimidasi atau diskriminasi dari masyarakat karena disebut-sebut bergabung dengan ISIS.

Salim dan 15 orang lain bertolak ke Turki dari Jakarta pada 24 Februari lalu. Mereka menumpang biro perjalanan lalu pamit memisahkan diri setibanya di Turki. Belakangan mereka menolak bergabung lagi dengan rombongan dan hilang kontak hingga akhirnya ditinggal pulang anggota rombongan lain.



AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

7 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

39 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya