Menlu: Tak Ada Pemanggilan Dubes RI oleh Australia

Reporter

Jumat, 6 Maret 2015 18:15 WIB

Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, tersenyum sebelum beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Dua warga Australia yang akan dieksekusi mati di Lapas Nusakambangan, mendapat reaksi dan protes dari pemerintah Australia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi mengklarifikasi bahwa Kementerian Luar Negeri Australia tidak memanggil Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Australia terkait dengan foto kepala Polres Denpasar bersama dua terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang beredar di media sosial.

"Mengenai berita bahwa duta besar kita dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Australia, saya berkomunikasi dengan Pak Dubes dan sampai saat ini tidak ada panggilan dari Kementerian Luar Negeri Australia," kata Retno di Jakarta, Jumat, 6 Maret 2015.

Ia mengatakan Kementerian Luar Negeri terus berkomunikasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Australia Najib Riphat Kesoema untuk mengetahui perkembangan komunikasi dengan pemerintah Australia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) juga menegaskan bahwa sejak awal Indonesia berniat untuk terus membina hubungan baik dengan Australia dan semua negara.

"Tidak ada intensi (niat) Indonesia sekecil apa pun untuk merusak hubungan dan komunikasi kita jalankan terus dengan teman-teman di Australia. Sejak awal ini adalah masalah hukum yang memang harus ditegakkan," tutur Retno.

Menurut informasi yang disiarkan media Australia ABC terkait dengan foto tersebut, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Australia dikabarkan akan memanggil Duta Besar Indonesia untuk Australia Najib Riphat Kesoema pada Jumat.

Sekretaris Kementerian Luar Negeri Australia Peter Varghese menyatakan akan melayangkan nota protes soal publikasi foto-foto pemindahan kedua terpidana mati asal Australia dan penggunaan pasukan keamanan yang berlebihan dalam pemindahan kedua terpidana mati tersebut.

Sementara Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menyatakan terkejut dengan penggunaan pasukan keamanan khusus dalam proses pemindahan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran ke Pulau Nusakambangan.

Bishop sebelumnya menyatakan akan mengupayakan jalan terakhir untuk menyelamatkan Chan dan Sukumaran dengan menawarkan pertukaran tiga narapidana warga Indonesia yang juga tersangkut kasus narkoba yang ditahan di Australia dengan kedua warganya yang akan dieksekusi.

ANTARA

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

15 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya