Pemeriksaan Kedua Abraham Samad Belum Dijadwalkan  

Reporter

Rabu, 25 Februari 2015 09:32 WIB

Ketua KPK non aktif, Abraham Samad dikawal sejumlab aparat kepolisian saat menuju masjid untuk melakukan salat Zuhur di Polda Sulsel, Makassar, 24 Februari 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, menuturkan pihaknya belum menjadwalkan pemeriksaan ulang terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Abraham Samad. Penyidik masih menunggu perkembangan kondisi kesehatan Samad.

"Kita masih menunggu perkembangan kondisi kesehatan AS. Tunggu saja. Tentunya, kita akan jadwalkan pemeriksaan ulang," kata Endi, Selasa, 24 Februari 2015.

Pemeriksaan Samad pada Selasa dihentikan sementara lantaran mantan pengacara itu mengalami sakit mag. Samad hanya diperiksa selama satu setengah jam dengan 15 pertanyaan.

Di awal pemeriksaan, saat penyidik menanyakan kondisi kesehatan, Samad memang telah mengakui memiliki rekam jejak penyakit mag. Bahkan, penyidik sempat mempersilakan tersangka meminum obat. Samad pun mencoba menjalani pemeriksaan. "Tapi di pertanyaan ke-15, AS tidak sanggup dan kurang fokus," katanya.

Samad dan kuasa hukumnya akhirnya meminta pemeriksaan dihentikan. Melihat kondisi kesehatan tersangka yang tidak memungkinan, penyidik pun menyanggupi. "Tidak mungkin pula untuk dipaksakan sehingga pemeriksaan dihentikan. Nantinya, kami akan menjadwal pemeriksaan ulang," ujar Endi.

Kuasa hukum Samad, Adnan Buyung Azis, membenarkan hal tersebut. Adnan mengatakan pemeriksaan terhadap kliennya dihentikan lantaran kondisi kesehatan Samad yang drop. "Itu adalah haknya sebagai tersangka. Tidak bisa dipaksakan bila yang bersangkutan tidak dalam kondisi sehat," ucapnya.

Disinggung mengenai agenda pemeriksaan ulang, Adnan mengatakan, sampai sekarang, pihaknya belum menerima informasi dari penyidik Polda Sulawesi Selatan dan Barat. Toh demikian, pihaknya tentu akan bersikap kooperatif dan menunggu jadwal pemeriksaan ulang. "Kami belum terima jadwal itu," tuturnya.

Samad menjadi tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen dengan terlapor Feriyani Lim. Kasus yang menyeret Samad ini berawal dari kasus Feriyani yang dilaporkan oleh Ketua LSM Lembaga Peduli KPK-Polri Chairil Chaidar Said ke Bareskrim Polri. Feriyani dituding memalsukan dokumen kependudukannya saat mengurus paspor di Makassar pada 2007. Kasus itu pun dilimpahkan ke Polda Sulawesi Selatan dan Barat per 29 Januari.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

1 jam lalu

Kementerian Keuangan Bebastugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendi Usai Dilaporkan ke KPK

Direktorat Jenderal Bea Cukai telah membebatugaskan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy sejak 9 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Sebab Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Dilaporkan ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy dilaporkan ke KPK atas tuduhan tidak benar saat melaporkan harta kekayaannya

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Dilaporkan ke KPK, Pengacara Singgung Ada Rekan Bisnis Bermasalah

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK, diduga ada kaitan dengan duaan penggelapan uang rekan bisnisnya

Baca Selengkapnya

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

1 hari lalu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Sebut Ada Pemutarbalikan Fakta di Balik Pelaporan Dirinya ke KPK

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy menyatakan istrinya telah melaporkan Wijanto ke Polda Metro Jaya atas dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

2 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

2 hari lalu

Dilaporkan ke KPK Atas Dugaan Aset Rp 60 Miliar, Kepala Bea Cukai Purwakarta: Saya Sudah Pensiun kalau Punya Harta Segitu

Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean dilaporkan ke KPK oleh seorang pengacara atas dugaan tidak lapor LHKPN dengan benar.

Baca Selengkapnya

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

2 hari lalu

IM57+ Institute Berharap Pansel Perhatikan Rekam Jejak Calon Pimpinan dan Dewas KPK

Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha mengatakan sikap Presiden Jokowi terhadap KPK akan ditentukan dalam proses penunjukan panitia seleksi.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

2 hari lalu

Pansel KPK Diumumkan Bulan Ini, Akademisi Bilang Harus Diisi Orang-orang Kredibel

Akademisi menyarankan proses seleksi calon pimpinan KPK diperketat menyusul kasus yang menjerat mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya