Gas Melon Langka, Pertamina Curiga Ada Penimbun  

Reporter

Rabu, 25 Februari 2015 08:31 WIB

Pekerja menata tabung gas 3kg yang baru datang di agen gas kawasan Mampang, Jakarta, 15 Januari 2015. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang menuturkan 20 persen pengguna elpiji 12 kg beralih ke tabung gas melon karena harga yang cukup jauh menjadi penyebabnya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta: Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat Soemarwan Hadisoemarto mengatakan laporan kelangkaan elpiji melon terjadi di sejumlah daerah di antaranya Bogor, Garut, Subang, serta Depok. "Ini ulah beberapa pangkalan, stok masih ada, dibilang tidak ada," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Februari 2015.

Soemarwan mengatakan sejumlah daerah juga melaporkan terjadi kenaikan kebutuhan pasokan gas elpiji melon sehingga meminta tambahan kuota, tapi dia tidak merincinya. "Ada beberapa daerah yang mengajukan permohonan tambahan kuota, tapi itu tergantung stok Pertamina. Ini belum terpenuhi," kata dia.

Menurut Soemarwan, saat ini pemerintah dan Pertamina tengah menyiapkan penambahan pasokan untuk gas elpiji. "Kami masih mempersiapkan ekstra dropping. Rencananya pada minggu ini," kata dia.

External Relation Pertamina Jawa Bagian Barat Milla Suciyani mengatakan laporan paling banyak soal keluhan elpiji melon di Jawa Barat berasal dari Bogor serta Depok. "Kami menyalurkan sesuai kuota, tapi kok masih kurang saja. Apakah ini ditimbun di titik distribusi atau lari ke tidak sesuai peruntukkanya, misalnya industri besar, atau memang masyarakat kelas bawah ada peningkatan kebutuhan?" kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 24 Februari 2015.

Milla mengatakan, bagi pemerintah yang meminta kenaikan kuota elpiji melon, dipersilakan menyalurkan permintaannya lewat pemerintah. "Pemda bisa proses ke pemerintah untuk minta tambah," kata dia.

Menurut Milla, peningkatan permintaan elpiji melon juga dinilai ganjil karena relatif tidak ada pemicunya. Dia mencontohkan, lonjakan permintaan biasanya terjadi saat menjelang perayaan hari raya, dan biasanya Pertamina sudah menambah pasokan. Perayaan Imlek belum lama ini misalnya, Pertamina menambah pasokan satu kali jumlah pasokan hariannya.

Milla mengatakan, saat ini Pertamina mencurigai kelangkaan ini disebabkan distribusi macet gara-gara pangkalan menahan gas elpiji melon. Dia beralasan, Pertamina menangkap basah salah satu pangkalan di Bogor yang ketahuan menahan gas elpiji melon.

Pertamina mengklaim suplai gas melon normal. Pertamina menyalurkan suplai harian ke agen sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan, misalnya untuk Kota Depok sebanyak 54.000 tabung per hari, Kabupaten Bogor sebanyak 142.000 tabung, Kota Bogor 29.000 tabung, Kabupaten Bogor sebanyak 142.000 tabung, Kota Bekasi sebanyak 78.000 tabung, dan Kabupaten Bekasi juga 78.000 tabung.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

40 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

44 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

1 Februari 2024

Perdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi

Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

7 Oktober 2023

5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023

5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

14 September 2023

Diperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina

Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya