Sedikitnya 11 desa di dua kecamatan di Jombang, Jawa Timur, dilanda banjir, 20 Februari 2015. Tampak warga desa berjalan, di tengah jalan yang terendam lebih dari satu meter. TEMPO/ISHOMUDDIN
TEMPO.CO,Jombang-Jebolnya tanggul Sungai Gunting di Desa Sumobito, Kabupaten Jombang, lantaran tergerus banjir bandang pada Jumat pekan lalu membuat warga di sekitarnya waswas. Pasalnya, sampai saat ini petugas dinas terkait belum memperbaiki tanggul tersebut.
Warga cemas bila sewaktu-waktu banjir bandang datang lagi. "Kami berharap tanggul segera diperbaiki karena itu satu-satunya akses warga," kata Kepala Dusun Joho Clumprit, Desa Sumobito, Yanto, Senin, 23 Februari 2015.
Jalan desa yang berada persis di balik tanggul tersebut merupakan akses penting bagi ratusan warga Joho Clumprit, Desa Sumobito; dan Dusun Pojok, Desa Curahmalang. Di Joho Clumprit terdapat sekitar 200 penduduk, adapun Pojok dihuni sekitar 400 warga. Sejak tanggul jebol, jalan tersebut terendam air, sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Tanggul yang jebol berupa gundukan tanah setinggi sekitar 5 meter. Sebagian dasar tanggul sudah dicor dengan batu dan semen. "Tapi tetap jebol karena tanggul yang dicor itu bangunan lama, sekitar 12 tahun lalu," kata Yanto.
Menurut Yanto, jika tanggul yang jebol tidak segera ditimbun, akses jalan di belakangnya tak bisa dilewati karena terendam air. "Kalau air sungai deras, meluber sampai ke jalan dan sawah di pinggir tanggul," katanya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Jombang belum membetulkan tanggul karena masih melakukan rapat koordinasi guna membahas perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir. "Rencananya akan ditimbun pakai kawat bronjong berisi batu untuk menahan air agar tidak meluber," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jombang Nur Huda.