Australia Ancam Boikot Bali, Jusuf Kalla: Itu Risiko

Reporter

Selasa, 17 Februari 2015 15:29 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan saat penutupan perdagangan Index Saham Gabungan 2014 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 30 Desember 2014. Index harga saham gabungan (IHSG) saat penutupan perdagangan tercatat menguat 0,94% di level 5.226,95. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah tidak terpengaruh ancaman Australia yang akan memboikot dengan meminta warga negaranya tidak berlibur ke Bali. Ancaman ini merupakan buntut dari amarah Australia atas rencana hukuman mati terpidana narkotik asal Negari Kanguru.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara berdaulat yang memiliki fondasi hukum sendiri. "Kami pertimbangkan saran dari Australia, tapi tidak pertimbangkan ancamannya," kata Kalla di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa, 17 Februari 2015. "Bisa saja ada dampak, tapi itu risiko dari negara berdaulat."

Jusuf Kalla berujar, penerapan hukuman mati di Indonesia bagi terpidana narkotik tidak mengganggu kedaulatan hukum di Australia. Artinya, tutur Kalla, Indonesia mempunyai kuasa penuh untuk menerapkan hukuman sesuai dengan perundang-undangan yang ada.

Dia mengakui banyak pihak yang tidak senang dengan kebijakan Indonesia menghukum mati terpidana narkoba. Salah satunya adalah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, yang meminta Indonesia membatalkan hukuman mati dua terpidana narkotik asal Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Namun, bagi Kalla, pernyataan Ki-moon itu merupakan saran kepedulian.

"Tentu Ban Ki-moon memberikan peringatan ke negara mana pun, seperti ke negara Suriah dan Irak. Tapi ini, kan, hukum Indonesia," ujarnya. "Semua orang boleh tidak senang, tapi tetap hukum berada di atas pandangan itu."

Kamis pekan lalu, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengancam akan melarang warganya berlibur ke Indonesia jika eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dilaksanakan. Bishop mengatakan akan memboikot sektor pariwisata Indonesia di Pulau Bali, yang kunjungan wisatawan mancanegaranya didominasi dari Australia.

REZA ADITYA

Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

2 hari lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

4 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

9 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

10 hari lalu

Polisi Pesta Narkoba di Cimanggis Depok, Kilas Balik Kasus Irjen Teddy Minahasa Terlibat Jaringan Narkoba

Polisi pesta narkoba belum lama ini diungkap. Bukan kali ini kasus polisi terlibat narkoba, termasuk eks Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Baca Selengkapnya

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

10 hari lalu

Terbukti Kendalikan Peredaran Narkotika dari Penjara, Nasrun Divonis Hukuman Mati

Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis mati terhadap Nasrun alias Agam, terdakwa pengedar narkotika jenis sabu-sabu seberat 45 kilogram.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

12 hari lalu

5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

12 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

13 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

18 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya