DPR Duga Aset GBK dan Kemayoran Jadi Bancakan

Reporter

Senin, 2 Februari 2015 20:00 WIB

Suasana kawasan bisnis ibukota dilihat dari kawasan Senayan, Jakarta, Senin (15/10). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat menanyakan perkembangan pengelolaan aset negara termasuk kawasan Gelora Bung Karno dan Kompleks Kemayoran. Anggota komisi dari Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mencium dugaan terjadinya bancakan hasil pengelolaan aset tersebut. ”Ini pusat bisnis menggiurkan tapi pemasukan sangat kecil bahkan merugi. Ini aneh,” ujar Yandri dalam rapat dengan Kementerian Sekretariat Negara di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 2 Februari 2015.

DPR pernah membentuk panitia kerja membahas aset dan penerimaan negara. DPR meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) dan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK). (Baca: Aset Negara di Jakarta harus Diserahkan ke DKI).

Tamanuri, anggota komisi dari Partai NasDem, mengatakan bahwa di seputar kawasan stadion GBK kini sudah banyak berdiri pusat perbelanjaan dan hotel. Dia mempertanyakan perubahan di kawasan itu apakah tetap dikelola negara atau tidak. ”Kalau lihat dari target pendapatan non-pajak sudah lumayan, tapi dari sisi aset pendapatan kurang besar. Bagaimana ini?” ujar Tamanuri. Ia meminta pemerintah membentuk badan khusus pengelolaan aset negara.

Tagore Abu Bakar dari fraksi PDI Perjuangan mencurigai adanya pemasukan yang tak disetorkan ke negara. Ia mengingatkan bahwa kawasan ini adalah aset yang dikelola untuk kepentingan negara. ”Saya menduga ada yang aneh, dan itu justru tak disetorkan,” kata dia.

Adapun Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan masih menunggu hasil audit BPKP. Menurut dia, pekan ini BPKP berjanji menyerahkan hasilnya. ”Hasil audit itu akan jadi rujukan kami untuk mengelola aset,” kata Pratikno.

Ia menolak pendirian badan pengelolaan aset baru karena masalah keuangan dan pengelolaan aset ditangani oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan. Sementara Sekretariat Negara hanya menginventarisasi aset berdasarkan satuan kerja.

Direktur Utama Pengelola Gelora Bung Karno Novel Hasan menjelaskan, banyak perjanjian lama soal aset yang statis. Para mitra kerja menganggap perjanjian sebagai undang-undang sehingga tak diperbarui. ”Tak semua aset komersial. Dari 35 persen aset yang dikelola mitra ditandatangani beberapa tahun lalu. Sekarang seharusnya tak ada perjanjian baru. Mereka beranggapan perjanjian tersebut sudah jadi undang-undang," kata dia.

Novel menjelaskan, aset di GBK seluruhnya mencapai 279,1 hektare yang dibagi menjadi beberapa penggunaan. Pertama dipakai Kementerian atau lembaga seluas 21,6 persen. Dikelola Persatuan Bulutangkis. Dikelola PPK GBK 19,75 persen namun tidak memperoleh kontribusi atau komersial. Ada lagi lahan yang dikerjasamakan yakni mitra 35,1 persen dan lain-lain 10,2 persen yang dimiliki masyarakat (hak guna bangunan), misalnya Bank Panin dan Ratu Plaza. (Baca: Menpora Ingin Jadi Pengelola Gelora Bung Karno).

Ia menjelaskan, pihaknya terus mengupayakan renegoisasi tetap jalan tapi harus ada hal-hal yang dipertimbangkan. ”Kami tak sembarangan,” ujar dia. Ia menyebut nilai aset GBK tahun 2008 Rp 49 triliun dan mendapat opini wajar dan Pendapatan Negara Bukan Pajak GBK mencapai Rp 199,7 miliar.

PUTRI ADITYOWATI

Terpopuler:




Berita terkait

Deputi Sekretariat Presiden Bey Machmudin Dirotasi karena Keteteran jadi Pj Gubernur Jabar

31 hari lalu

Deputi Sekretariat Presiden Bey Machmudin Dirotasi karena Keteteran jadi Pj Gubernur Jabar

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan Bey Machmudin dirotasi dari posisinya di Sekretariat Presiden supaya pemerintahan berfungsi dan berjalan maksimal.

Baca Selengkapnya

KPK Cekal Sekjen DPR Indra Iskandar ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Korupsi Rumah Dinas, Ini Profilnya

57 hari lalu

KPK Cekal Sekjen DPR Indra Iskandar ke Luar Negeri karena Kasus Dugaan Korupsi Rumah Dinas, Ini Profilnya

Penyidik KPK cegah Sekjen DPR Indra Iskandar dan 6 orang lainnya ke luar negeri terkait dugaan korupsi pengadaan kelengkapan rumah dinas anggota DPR.

Baca Selengkapnya

KPK Terima Surat dari Setneg soal Pemberhentian Firli Bahuri Tak Bisa Diproses

24 Desember 2023

KPK Terima Surat dari Setneg soal Pemberhentian Firli Bahuri Tak Bisa Diproses

KPK telah menerima surat tembusan dari Setneg perihal tak bisa menindaklanjuti surat permohonan Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Apartemen Sekretariat Negara Terjadi di Lantai 14

20 Oktober 2023

Kebakaran Apartemen Sekretariat Negara Terjadi di Lantai 14

Kebakaran Apartemen Sekretariat Negara terjadi di ruang penyimpanan peralatan masak kue.

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Untuk Zikir Bersama, Ada Apa?

1 Agustus 2023

Jokowi Kumpulkan Menteri Untuk Zikir Bersama, Ada Apa?

Jokowi mengumpulkan para menterinya di Istana Negara malam ini untuk menggelar zikir bersama.

Baca Selengkapnya

Kepalanya Tersangkut Kasus Suap, Begini Sejarah Pembentukan Basarnas

29 Juli 2023

Kepalanya Tersangkut Kasus Suap, Begini Sejarah Pembentukan Basarnas

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas merupakan lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas dalam bidang pencarian dan pertolongan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Selalu Gunakan Mobil Listrik pada Perhelatan Internasional

13 April 2023

Indonesia Selalu Gunakan Mobil Listrik pada Perhelatan Internasional

Semula Setneg mengusulkan mobil listrik warna hitam untuk pendukung VVIP KTT ASEAN Labuhan Bajo. Tapi Presiden Jokowi minta warna putih.

Baca Selengkapnya

Setneg Nonaktifkan Esha Rahmanshah Abrar Setelah Istrinya Diduga Flexing di Media Sosial

19 Maret 2023

Setneg Nonaktifkan Esha Rahmanshah Abrar Setelah Istrinya Diduga Flexing di Media Sosial

Esha Rahmanshah Abrar menjadi sorotan setelah istrinya diduga melakukan flexing di media sosial.

Baca Selengkapnya

Kisruh Pengelolaan Taman Legenda Keong Emas TMII, Sesneg Diminta Turun Tangan

10 Maret 2023

Kisruh Pengelolaan Taman Legenda Keong Emas TMII, Sesneg Diminta Turun Tangan

Kementerian Sekretariat Negara diminta turun tangan menangani kisruh pengelolaan Taman Legenda Keong Emas, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca Selengkapnya