Kasus Uang Palsu 12,2 Miliar, Polisi Dapat Reward  

Reporter

Jumat, 30 Januari 2015 07:14 WIB

ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO, Jember - Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri dan Bank Indonesia masing-masing memberi penghargaan dan berterima kasih atas terungkapnya kasus uang palsu hingga lebih dari Rp 12,2 miliar di Jember, Jawa Timur. Sebanyak empat tersangka ditangkap bersama barang bukti berupa uang itu serta dua alat potong impor dari Jerman.

"Para penangkapnya akan diberi reward," ujar Kepala Kepolisian Resor Jember Ajun Komisaris Besar Sabilul Alif ketika dihubungi, Kamis, 29 Januari 2015. (Baca: Kasus Uang Palsu 12,2 Miliar, BI Turun ke Jember)

Kedatangan anggota Bareskrim dan staf BI ke Jember juga disebutkannya untuk membantu upaya pengembangan kasus yang diyakini menjadi kasus uang palsu terbesar selama ini. "Jaringannya diduga nasional, di mana-mana," kata Sabilul lagi. (Baca: Uang Palsu 12,2 Miliar Sudah Sampai Malang?)

Kasus ini terungkap lewat penangkapan empat tersangka di Jember pada Sabtu lalu. Satu di antaranya, Agus Sugiyoto, 48 tahun, ternyata bekas anggota kepolisian. Polisi menyita hampir seluruh uang palsu dari Agus. Dari rumahnya di Jombang, Jawa Timur, polisi mendapati dua mesin cetak untuk produksi serta 35 butir peluru.

DAVID PRIYASIDHARTA

Terpopuler
Sindir Jokowi, NasDem: Kalau Bisa Diintervensi, Jangan Jadi Presiden

Diminta Mundur Tim Jokowi, Budi Gunawan Bereaksi

Pengamat Forensik: Hasil Tes Christopher Janggal

Kenapa Surya Paloh Ngotot Budi Gunawan Dilantik?

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya