Fadli Zon Berceloteh Soal Kemelut KPK-Polri  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 26 Januari 2015 14:24 WIB

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon memimpin sidang pemilihan ketua komisi I di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang membentuk tim independen dalam menyelesaikan konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. Politikus Partai Gerindra itu berharap tim tersebut bisa menyelesaikan masalah tanpa intervensi. (Baca: Bambang Widjojanto Ditangkap, Denny: Ini Berbahaya)

"Saya pikir langkah itu sudah tepat. Artinya, Presiden Jokowi mengambil langkah untuk meminta pendapat dari para pakar hukum dan membentuk tim independen. Proses ini proses hukum, jadi tidak bisa kompromi," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 26 Januari 2015. (Baca: Bambang Widjojanto Ditangkap karena Jokowi)

Menarik untuk Dibaca
Prabowo Tahu Jokowi Diintervensi Soal KPK, tapi...
Tedjo: KPK Tidak Kuat Bila Didukung Tidak Jelas
Orang Goblok pun Tahu, Ini Serangan Balik Polisi
KPK Vs Polri, Anas: Masak Malaikat Ditangkap?

Menurut Fadli, tim independen bentukan Jokowi ini harus bekerja dalam jangka waktu tertentu agar konflik tersebut bisa segera selesai. "Perlu jangka waktu, misalnya seminggu. Lebih cepat lebih bagus untuk menyelamatkan Polri dan KPK," kata Fadli. (Baca: Bambang Tersangka, KPK: Kami Tak Butuh Plt, tapi...)

Konflik antara KPK dan Mabes Polri bermula saat komisi antirasuah itu menetapkan calon tunggal Kepala Polri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, sebagai tersangka dalam kasus kepemilikan rekening gendut. Transaksi di dalam rekening itu tidak sesuai dengan profil Budi sebagai anggota Polri. (Baca: Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...)

Dalam penetapan tersangka itu, Fadli juga ikut berkomentar. Bahkan Fadli mengancam akan mengaudit kinerja KPK yang tak transparan. Audit itu tak hanya berhubungan dengan penetapan Budi sebagai tersangka, tapi juga kejanggalan kinerja lainnya. "Standar mereka tidak jelas. Ini harus diungkapkan ke publik," katanya, Selasa, 21 Januari 2015. (Baca: Penghancuran KPK: Tiga Indikasi PDIP-Mega Bermain)

Menurut Fadli, modal itu cukup bagi DPR untuk membentuk panitia kerja atau panitia khusus yang akan mengaudit kinerja KPK. Ia bahkan juga berencana melakukan inspeksi mendadak ke KPK sekali waktu. "Kami sebagai lembaga pengawasan berhak melakukan itu. Memang yang bisa audit KPK itu cuma malaikat dan Tuhan?" (Baca pula: DPR Bakal Loloskan Budi Gunawan)

Ia khawatir KPK sebagai lembaga penegak hukum disetir arus politik kepentingan pimpinan. Selain itu, ia mempermasalahkan standar KPK yang tidak jelas, misalnya dalam penetapan tersangka. "Namun pembentukan pansus tak sekaranglah. Kerjaan kami masih banyak. Tapi polemik Budi Gunawan ini tentu jadi catatan agar kami lebih ketat lagi mengawas KPK," katanya. (Baca: KPK Panggil Bos Penyidik Kasus Bambang Widjojanto)

PUTRI ADITYOWATI

Baca Berita Terpopuler:
KPK-Polri, Samad: Apa yang Jamin Saya Selamat...?
Budi Gunawan Dilantik Besok? Jokowi...
Jagoan Hukum ke Istana, Jokowi Bikin Tim Khusus
Ini Alasan Moeldoko Mengirim TNI Menjaga KPK
Heboh KPK Vs Polri, Jokowi Diminta Carikan Pekerjaan


Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

12 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

14 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

22 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya