USS Sampson dikerahkan oleh Amerika dalam pencarian jenazah pesawat AirAsia. Dari keterangan yang dihimpun kapal milik Amerika tersebut sudah menemukan serta mengevakuasikan 4 jenazah. 2 Januari 2015. wikipedia.com
TEMPO.CO, Selat Karimata - Pencarian AirAsia QZ8501 semakin terang setelah titik koordinat yang diduga kuat menjadi tempat jatuhnya ekor pesawat ditemukan. Tim penyelam gabungan TNI AL akan diturunkan ke titik itu untuk memastikan keberadaan puing pesawat.
"Koordinat tersebut ditemukan oleh KRI Bung Tomo dan USS Sampson dengan deteksi sonar," kata Mayor Profs Dhegratmen, komandan tim penyelam gabungan untuk misi ini di KRI Banda Aceh, Jumat, 2 Januari 2014. (Baca: Rute Surabaya-Singapura Dibekukan, Air Asia Patuh)
Menurut hasil pemindaian sonar dari USS Sampson, titik itu berada pada koordinat 03 55 52 LS/110 33 80 BT. Koordinat serupa yang hanya berbeda detik juga disebut oleh KRI Bung Tomo yakni 03 55 52 LD/ 110 33 86 BT. Benda yang diduga kuat ekor pesawat itu terdeteksi memiliki panjang 23 meter yang berada pada kedalaman 29 meter di bawah permukaan laut.
Profs mengatakan akan berupaya melakukan penyelaman pada Sabtu, 3 Januari 2014, pagi. "Besok kami akan cek cuaca dulu sebelum menyelam dengan fokus menemukan titik pasti keberadaan pesawat." (Baca: AirAsia QZ8501, 5 Fakta dan 5 Tanda Tanya)
Rencananya, tim penyelam pertama yang bertugas memastikan posisi pesawat akan diturunkan dari KRI Banda Aceh dengan 3 perahu karet menuju titik koordinat tersebut.
Kapten Wido, Komandan Detasemen 6 Kopaska, berujar bila tim penyelam berhasil menemukan puing ekor pesawat, pencarian blackbox akan semakin mudah. "Blackbox itu terdapat di ekor kapal," kata Wido. (Baca: Cari Air Asia, Rusia Kerahkan 2 Pesawat Hari Ini)
Blackbox adalah istilah untuk peralatan yang merekam percakapan di kokpit pesawat selama penerbangan. Data itu dapat digunakan untuk menganalisa penyebab jatuhnya pesawat.