TEMPO.CO , Jakarta: Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pemerintah memulangkan jenazah Penyair angkatan 45, Sitor Situmorang, ke Indonesia. Rencananya, kata dia, jenazah tiba pada 26 Desember 2014. "Yang mengurus Kementerian Luar Negeri," kata Pratikno kepada Tempo, Jumat 26 Desember 2014.
Putra Sitor, Logo Situmorang, sebelumnya mengatakan biaya pemulangan jenazah ayahnya itu mencapai 5.000 euro atau sekitar Rp 76 juta. "Kami bersyukur sekali atas bantuan ini," kata Logo. "Berarti, ada penghargaan dari pemerintah terhadap bapak." (Baca: Penyair Sitor Situmorang Wafat di Belanda)
Logo mengatakan Sitor akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Harianboho, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada 1 Januari 2015. "Makam Bapak akan berada di antara pemakaman kakek, nenek, dan keluarga kami," ujar Logo.
Sitor salah satu tokoh yang berpengaruh terhadap dunia sastra di Indonesia. Sejarawan JJ Rizal mengatakan Sitor adalah satu-satunya sastrawan angkatan 45 yang saat berumur 85 tahun masih produktif menulis. Salah satu puisinya yang terkenal berjudul Malam Lebaran, Bulan di Atas Kuburan. (Baca: Pemerintah Biayai Pemulangan Sitor Situmorang)
"Selain produktif, kualitas sajaknya pun patut diacungi jempol," kata Rizal. Penyair kelahiran Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu dipenjara sebagai tahanan politik pada 1967-1974 oleh pemerintah Orde Baru. Karya-karyanya dibekukan dan tidak diterbitkan.
Deputi Sekretariat Presiden Bey Machmudin Dirotasi karena Keteteran jadi Pj Gubernur Jabar
31 hari lalu
Deputi Sekretariat Presiden Bey Machmudin Dirotasi karena Keteteran jadi Pj Gubernur Jabar
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan Bey Machmudin dirotasi dari posisinya di Sekretariat Presiden supaya pemerintahan berfungsi dan berjalan maksimal.