Pemerintah AS Tidak Akan Kirim Pasukan ke Indonesia

Reporter

Editor

Rabu, 30 Juli 2003 17:16 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah AS menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengirimkan pasukannya ke Indonesia untuk mengejar anggota jaringan Al Qaidah yang lari dari Afganistan. "Tidak benar kalau mereka akan mengirimkan tentara kesini, "kata Wakil Presiden Hamzah Haz seusai menerima rombongan Senator AS di kediamannya, Jalan Diponegoro nomor 2 Jakarta Pusat, Sabtu (30/3). Sejak pukul 10.00 WIB, Wapres menerima 10 orang rombongan Senator AS yang dipimpin Senator Daniel K. Inouyl, US Chairman Senate Appropriation Committee. Rombongan tersebut didampingi oleh Dubes AS untuk Indonesia, Ralph L. Boys. Pertemuan itu berlangsung selama kurang lebih satu jam dan setelah itu, rombongan langsung menuju kantor Menko Polkam. Dalam penjelasannya kepada pers, Wapres mengatakan, tujuan kedatangan para senator itu adalah ingin memberikan penjelasan tentang sikap pemerintah AS dalam memerangi terorisme. Mereka menekankan pemerintah AS sama sekali tidak memusuhi Islam maupun penganutnya. "Jadi, teroris adalah teroris, dan tidak ada kaitannya dengan agama dan orang Islam," kata Hamzah. Sedangkan menyangkut kabar yang sempat ramai mengenai pengiriman pasukan ke Indonesia, rombongan tersebut menjelaskan, hal itu hanya dapat dilakukan jika ada permintaan dari negara yang bersangkutan. Dicontohkannya, pasukan AS yang berada di Filipina datang karena permintaan pemerintah Filipina sendiri. Hal yang sama juga terjadi di Singapura, di mana AS membangun pangkalan militernya atas permintaan pemerintahan Singapura. "Jadi, tidak ada niat AS untuk melakukan intervensi atau membuat suatu kekuataan yang bersifat ekstra di Indonesia," kata Ketua Umum PPP ini. Dalam pertemuan tersebut, Wapres menekankan pula, bahwa di Indonesia tidak ada jaringan terorisme. Ia mengungkapkan bahwa radikalisme di Indonesia terjadi karena ada kaitannya dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Karena itu jika ada satu atau dua orang yang melakukan tindak kekerasan yang mencerminkan aksi teror masih merupakan hal yang lumrah. "Kita yakin masalah-masalah yang bersifat radikalisme tidak ada lagi di Indonesia, jika masalah ekonomi dapat dipulihkan," kata dia. Dalam kesempatan itu, dirinya juga menjelaskan pada rombongan senat AS bahwa dia sudah bertemu pula dengan sejumlah tokoh dari kelompok Islam garis keras yang sering dituding terkait dengan jaringan terorisme. Ia menyebutkan nama-nama seperti KH. Abu Bakar Baasyir, Jafar Umar Thalib, dan Habib Rizieq, sudah bertemu dengannya di kediaman Wapres, beberapa waktu lalu. Dan ia menyimpulkan dari pembicaraan tersebut tidak ada indikasi keberadaan jaringan terorisme itu. Aksi-aksi radikal yang acap terjadi di Indonesia, katanya, lebih merupakan wujud solidaritas terhadap Islam. Akan tetapi hal itu tidak ada kaitannya dengan niat untuk menggulingkan pemerintahan atau membuat kekacauan. Menurut Hamzah, jika terorisme ada di Indonesia maka tentunya situasi keamanan di Indonesia tidak akan stabil. Padahal saat ini, kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah sudah mulai mereda bahkan sudah memulai rekonsiliasi. Karena itu, ia meyakinkan bahwa di Indonesia sama sekali tidak ada terorisme. Rombongan Senat AS berjanji, akan menyampaikan hasil pembicaraan itu kepada pemerintahnya. Namun lebih dari itu, menurut penilaian Wapres, mereka sebenarnya menginginkan agar tidak ada kesalahpahaman dalam hubungan AS dan Indonesia. "Jadi mereka sangat hati-hati agar tidak terjadi interpretasi bahwa AS itu ofensif dalam soal terorisme dan ingin mencampuri urusan dalam negeri kita," paparnya. Selain itu, pembicaraan juga kembali menegaskan komitmen bersama antara Indonesia dan AS yang dibuat saat kunjungan Presiden Megawati tahun lalu. Kesepakatan tersebut pada intinya menekankan pada pembaharuan kebijakan politik termasuk kerjasama di bidang militer.(Dara Meutia Uning/Tempo News Room)

Berita terkait

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

2 menit lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

5 menit lalu

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

Chen EXO meminta penonton mengiringinya bernyanyi dengan tepuk tangan karena music recorder sempat bermasalah.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

5 menit lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

6 menit lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

10 menit lalu

Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

12 menit lalu

Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

Sudah takukah Anda ada beberapa tips agar lolos wawancara kerja terakhir untuk suatu perusahaan?

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

12 menit lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

13 menit lalu

Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo Y18 ditenagai chipset MediaTek Helio G85.

Baca Selengkapnya

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

23 menit lalu

Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

31 menit lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya