TEMPO.CO, Jayapura - Kantor Bupati Maybrat dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Maybrat, Papua Barat, dibakar oleh massa pendukung seorang tokoh Maybrat pada Senin malam, 15 Desember 2014.
“Kepolisian Resor Sorong Selatan telah menangkap empat warga yang diduga sebagai pelaku pembakaran Kantor Bupati dan DPRD Maybrat," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono di Kota Jayapura, Papua, Selasa. (Baca juga: Ibukota Pindah Rumah Bupati Dibakar Warga)
Sulistyo menduga pembakaran itu disebabkan kekesalan massa pendukung seorang tokoh Maybrat terhadap Pemerintah Kabupaten Maybrat. Massa ditengarai marah lantaran Pemerintah Kabupaten Maybrat dianggap tidak peduli dengan kondisi tokoh tersebut. (Baca juga: Bupati di Papua Korupsi, Pendukungnya Bakar Rumah)
Menurut Sulistyo, puluhan warga dari Kampung Awasih dan Kamuke membakar kantor Bupati dan gedung DPRD dengan cara menyiram bensin dan minyak tanah. Akibatnya, kantor Bupati Maybrat nyaris rata dengan tanah, sedangkan gedung DPRD tinggal menyisakan setengah bangunan.
Sebelum membakar kantor bupati dan gedung DPRD, massa yang berjumlah kurang lebih 30 orang itu berkumpul di Kamuke kemudian menuju kearah kota. "Selain membawa bensin dan minyak tanah masyarakat juga membawa senjata tradisional, seperti parang, panah dan tombak," kata Sulistyo.
Saat kejadian, 14 petugas dari Kepolisian Sektor Aifat dan 12 anggota Koramil Aifat sempat berupaya meredam emosi masyarakat yang sudah memuncak. Namun polisi dan tentara gagal menenangkan massa karena kalah jumlah. Polisi dan tentara juga sudah berupaya memadamkan api, tapi gagal.