DPR Jadi Jembatan TPF Munir Bertemu Hendropriyono

Reporter

Editor

Jumat, 17 Juni 2005 18:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim Pemantau Kasus Munir akan berusaha melakukan fasilitator untuk mempertemukan Hendropriyono dengan Tim Pencari Fakta (TPF). Pertemuan dinilai penting agar TPF dapat menemukan temuan baru. "Tapi tergantung kemauan Hendropriyono,"ujar Trimedya Pandjaitan, anggota Tim Pemantau Kasus Munir DPR RI, Jakarta (17/6). Pada Kamis malam hingga Jum'at dini hari TPF dan Tim Pemantau Kasus Munir melakukan pertemuan tertutup.Pada Senin (20/6), rencananya Tim Pemantau Munir akan melakukan pertemuan dengan Hendropriyono. "Disana meminta Hendro untuk melakukan pertemuan bersama TPF dan Tim Pemantau Kasus Munir pada esok harinya (Selasa,21/6),"kata Trimedya. TPF sendiri telah setuju dengan usulan Tim Munir. Hasil kesimpulan forum, menurut Trimedya, diantaranya meminta perhatian yang lebih besar dari pemerintah. "Terutama institusi-institusi negara yang terkait dengan kepentingan TPF,"ujarnya. Selain itu, Tim Munir menyarankan agar masa kerja TPF tidak dibatasi dalam periode 3 bulanan. Dalam pertemuan itu, menurut Trimedya, anggota dari Fraksi PDI Perjuangan, TPF membeberkan dokumen tentang empat skenario pembunuhan Munir. Salah satu hambatan kerja TPF mengenai anggaran menunjukkan kurangnya komitmen pemerintah. "Sampai saat ini, TPF belum menerima anggaran dari pemerintah sama sekali,"ujar Trimedya. Padahal, dalam pertemuan antara TPF dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, telah dikeluarkan perintah agar anggaran untuk TPF dicairkan. "Membuat TPF tidak bisa melakukan penyelidikan ke luar negeri seperti Singapura dan Belanda,"katanya.Sementara itu, anggota lain, Benny K Harman dari FPartai Demokrat menilai TPF membawa kemajuan berarti dalam mengungkapkan kasus pembunuhan Munir. Fakta yang diungkapkan TPF, telah berhasil membawa pada kesimpulan pelaku pembunuhan. "TPF telah memberikan kemajuan dalam mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan pelaku pembunuhan Munir,"katanya.Dari hasil temuan fakta TPF, kemungkinan pelakunya adalah orang-orang yang selama ini sudah sering disebut oleh pers. "Tidak ada orang baru,"ujar Benny. Seperti diketahui, selama ini tersangka pembunuh Munir tertuju pada orang-orang yang ada di Garuda Indonesia dan Badan Intelijen Negara (BIN).Dalam pertemuan tersebut, tutur Benny, TPF juga mengungkapkan hambatan penyelidikan. Menurut Benny, TPF menilai lembaga-lembaga negara, seperti BIN dinilai tidak kooperatif. "Tidak mau membuka data untuk keperluan penyelidikan,"tutur Benny.Yuliawati

Berita terkait

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

4 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

8 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

11 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

29 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

31 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

41 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

50 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

4 Februari 2024

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

Polisi juga menetapkan istri eks Kepala BPN Sorong sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah. Satu terlapor lain adalah seorang caleg.

Baca Selengkapnya

PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

10 Januari 2024

PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

PPATK sudah mengirimkan hasil analisisnya itu ke KPK, Bawaslu, BIN, Polri, dan OJK.

Baca Selengkapnya