Usulan Interpelasi Belum Sampai di Pimpinan DPR  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 25 November 2014 13:14 WIB

Setya Novanto (tengah) bersama Agus Hermanto (kiri) dan Fadli Zon bersiap memulai rapat pimpinan DPR dengan pimpinan fraksi di ruang rapat pansus, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 14 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan KPK belum menerima surat pengajuan hak interpelasi terkait dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak. Ini diinisiasi sejumlah fraksi dari Koalisi Prabowo. "Kami belum menerima itu. Mungkin besok mereka akan menyerahkan usulan itu ke kami," kata Wakil Ketua DPR Fadli Zon di Gedung DPR, Selasa, 25 November 2014.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agus Hermanto. Dia mengungkapkan bahwa hari ini rapat pimpinan Dewan belum akan membahas soal penggunaan hak interpelasi. Padahal ini harus disahkan oleh pimpinan, lalu dirapatkan oleh Badan Musyawarah, dan terakhir dibahas dalam Paripurna DPR. (Baca: Sofyan Djalil Sentil DPR Soal Interpelasi BBM)

"Hari ini baru rapat pimpinan, lalu rapat Badan Musyawarah dulu. Ada prosesnya. Jadi, kalau besok paripurna, terlalu mepet," kata Agus. Dia mengisyaratkan rapat paripurna akan diundur dari jadwal sebelumnya, Rabu, 26 November 2014.

Agus dan Fadli Zon membebaskan anggota Dewan untuk menggunakan hak konstitusi ini. Menurut Fadli, pemerintah tidak perlu khawatir atas usulan ini. "Itu hak dasar dan tiap anggota berhak untuk menanyakan kebijakan pemerintah. Kalau penjelasan diterima, ya, bagus," kata Fadli. (Baca: Golkar: Koalisi Prabowo Dukung Penuh Interpelasi)

Jika tidak menerima penjelasan pemerintah, anggota Dewan berhak mengajukan hak angket. "Kalau jawaban buruk, mereka bisa bentuk tim investigasi," ujar Fadli Zon.

Kemarin, 18 inisiator dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, dan Partai Amanat Nasional menggalang dukungan hak interpelasi. PAN mengklaim telah mengajak 300 anggota partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Prabowo untuk ikut tanda tangan.

Dengan hak itu, mereka berencana mengundang Presiden Joko Widodo atau menteri terkait untuk menjelaskan kenaikan harga bahan bakar minyak.

PUTRI ADITYOWATI




Terpopuler:
Daftar Gebrakan Susi Sebulan Jadi Menteri
10 Tahun Presiden, SBY Bakar Subsidi BBM Rp 1.300 T
Sam Pa, Surya Paloh, dan Kerajaan Neraka

Berita terkait

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

3 jam lalu

Sederet Respons Komisi Pertahanan DPR Soal Rencana Bahas Revisi UU TNI

Santer terdengar kabar DPR akan menggodok kembali revisi UU TNI, namun Komisi I menekankan bahwa pihaknya belum ada pembahasan.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

11 jam lalu

Revisi UU Polri, Imparsial Kritik Poin Perpanjangan Usia Pensiun Polisi

Peneliti Imparsial mengkritik wacana revisi UU Polri terkait usia pensiun.

Baca Selengkapnya

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

12 jam lalu

DPR Dikabarkan Akan Godok Lagi Revisi UU TNI, Imparsial Khawatir Dwifungsi ABRI Kembali

Rencana revisi UU TNI menuai kritik karena dianggap dapat mengembalikan dwifungsi ABRI seperti pada era Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

20 jam lalu

Panja Komisi X DPR Gelar Rapat soal UKT Mahal Mulai Besok

Panja Komisi X DPR akan memulai sidang untuk mencari tahu penyebab UKT mahal mulai Senin besok.

Baca Selengkapnya

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

1 hari lalu

Wacana Perpanjangan Usia Pensiun Polisi, Pengamat: Tidak Sesuai Harapan Masyarakat

Wacana perpanjangan usia pensiun polisi dinilai tidak sesuai dengan tujuan revisi undang-undang Kepolisian.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

1 hari lalu

Revisi UU Polri Muat Usulan Polisi Dapat Perlindungan Jaminan Sosial

DPR akan merevisi UU Polri. Salah satu perubahannya adalah polisi bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

1 hari lalu

Dua Pasal di Revisi UU MK Ini Disorot Ketua MKMK: Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Ketua MKMK menyebut dua pasal di revisi UU MK ini mengancam kemerdekaan kekuasaan kehakiman. Pasal mana saja itu?

Baca Selengkapnya