TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral resmi menunjuk ekonom Faisal Basri sebagai Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi. Faisal dan timnya akan bertugas memberi rekomendasi kepada Kementerian terkait dengan pengelolaan minyak dan gas bumi.
"Mengatasi masalah sistem harus dengan sistem," kata Menteri Energi Sudirman Said di kantornya, Jakarta, Ahad, 16 November 2014. Menurut Sudirman, pada Jumat, 14 November 2014, dia sudah resmi mengeluarkan surat keputusan pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi serta penunjukan Faisal. Ada empat ruang lingkup tim ini selama bertugas. Empat ruang lingkup itu adalah me-review seluruh proses perizinan dari hulu ke hilir, menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan minyak dan gas, mempercepat revisi Undang-Undang Migas, dan merevisi proses bisnis untuk mencegah adanya pemburu rente dalam setiap rantai nilai industri migas. (Baca: Relawan Jokowi Kritik Kebijakan Menteri ESDM)
Rekomendasi itu, tutur Sudirman, nantinya akan diserahkan ke Kementerian Energi. Adapun tim ini bersifat ad-hoc. "Diharapkan, dalam enam bulan ke depan, sudah ada rekomendasi ke pemerintah," katanya. Besok, ujar Sudirman, akan ada rapat membentuk keanggotaan Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi yang direncanakan berasal dari kalangan publik serta stakeholder Kementerian. (Baca juga: Menteri ESDM Copot Dirjen Migas)
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
20 hari lalu
Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa
Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.