Koalisi Jokowi dan Prabowo Damai, DPR Ngebut  

Reporter

Senin, 10 November 2014 09:20 WIB

Anggota fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hasrul Azwar menyampaikan interupsi dalam Sidang Paripurna ke-7 yang membahas penetapan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 28 Oktober 2014. Agus Hermanto yang membacakan putusan nama-nama anggota komisi dan AKD tanpa persetujuan dari seluruh anggota fraksi PPP. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi pendukung Prabowo Subianto dan koalisi pendukung Joko Widodo di Dewan Perwakilan Rakyat sudah sepakat berdamai. Keduanya sepakat mengakhiri kekisruhan yang selama dua pekan terakhir terjadi di parlemen. (Baca: Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi)

Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan perdamaian ini membuka jalan bagi DPR untuk melanjutkan rapat kerja bersama pemerintah. “Kalau bisa, hari ini juga kami akan adakan rapat dengar pendapat,” ujar Agus saat dihubungi, Senin, 10 November 2014. (Baca: Pramono Anung: Dua Koalisi Capai Kesepakatan)

Menurut Agus, selain rapat dengar pendapat, sejumlah agenda rapat kerja dengan kabinet lain juga sudah menunggu. Rapat dengan kabinet kerja ini sudah bisa dimulai tanpa menunggu kepulangan Presiden Joko Widodo dari menghadiri acara G-20 di Australia pada 16 November mendatang. (Baca juga: Bertemu 100 CEO, Jokowi Curhat tentang DPR)

Agenda rapat-rapat itu, kata Agus, sudah bisa dimulai lantaran pimpinan dan seluruh alat kelengkapan serta komisi sudah terbentuk. Pekan ini DPR sudah dapat menjalankan sejumlah agenda, seperti pembahasan pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebelumnya, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyerahkan dua nama yang diajukan untuk menjalani tes uji kelayakan. “Agenda tersebut tentunya akan diserahkan kepada komisi hukum,” kata Agus.

Selain itu, Agus menjelaskan, hal lain yang akan dibahas adalah mengenai peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang pemilihan kepala daerah serta program Jokowi, yaitu Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat. “Semua agenda akan dibahas dan mempunyai prioritas dari masing-masing komisi,” ujar Agus.

DEVY ERNIS

Berita lain:
Mensesneg Bantah Kritik Yusril Soal Kartu Jokowi
Demi Anak Kecil, Mata Jokowi Tepercik Tinta
Jokowi Mempelajari Infrastruktur Maritim Cina

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

2 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

5 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

6 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya