TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute For Education Reform Universitas Paramadina Mohammad Abduhzen menilai sistem disiplin yang digunakan kebanyakan guru di Indonesia masih mencontoh masa penjajahan.
"Cara guru memberi disiplin itu masih gunakan gaya kolonial," kata Mohammad dalam forum group discussion bertema 'Membedah Reward and Punishment dalam Pendidikan' di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia pada Selasa, 4 November 2014. (Baca: 80 Persen Buku Rektor UIN Malang Diduga Jiplakan)
Menurut Mohammad, di zaman modern ini masih banyak guru yang memberikan hukuman kepada muridnya. Salah satu contoh bila seorang murid datang terlambat, maka guru itu akan mengomelinya atau menyuruhnya berlari keliling lapangan. Lain lagi sang guru biasanya akan memberi ancaman bila sang murid kembali berulah di dalam kelas setelah ditegur sebelumnya.
Itu pula yang dilakukan penjajah terhadap pribumi pada masa lalu. "Penjajah itu mengancam, atau memecut pribumi untuk mau bekerja," Mohammad. Banyak pula guru yang dinilainya merasa diri paling pintar dibanding muridnya. Sehingga selalu merasa dirinya jauh lebih baik, lebih hebat dan patut dihormati oleh para muridnya. (Baca: M. Nuh Beri Wejangan untuk Anies Baswedan)
Menurut Mohammad, apabila perilaku para guru itu tidak akan berubah, maka perubahan kurikulum pendidikan yang mengedepankan perilaku akan sangat percuma bila sang guru juga tidak mengubah pola mengajarnya kepada para murid. "Cara mengubah bangsa kita harus mengubah cara berpikirnya juga."
MITRA TARIGAN
Terpopuler
Anak Menteri Susi Balas Cuitan Putra Jokowi
Mantan Suami Susi Kewalahan Diwawancarai Media
Vin Diesel: Paul Walker Adalah Malaikat
Rihanna Berutang Budi pada Chris Brown
Dijauhi Sahabat, Selena Gomez Punya Teman Baru
Berita terkait
Terpopuler Ekbis: Jokowi Diduga Siapkan Tsunami Bansos Sejak Gibran Sah Cawapres, Jokowi Minta Sri Mulyani Blokir APBN untuk Danai Bansos dan IKN
8 Februari 2024
Jokowi diduga menyiapkan tsunami Bansos sejak Gibran sah menjadi Cawapres, Jokowi juga meminta Sri Mulyani memblokir APBN untuk mendanai Bansos.
Baca SelengkapnyaSekjen Sema Universitas Paramadina Sebut Whatsapp Melki Sedek Huang Sempat Diretas Sebelum Ramai Skorsing Akibat Kekerasan Seksual
31 Januari 2024
Tanggapan rekan soal kasus kekerasan seksual yang menjerat Melki Sedek Huang.
Baca SelengkapnyaDua Tahun Gandeng Pinjol Danacita untuk Pembayaran UKT, Ini Alasan Universitas Paramadina
28 Januari 2024
Universitas Paramadina merupakan salah satu perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pinjol Danacita dalam pembayaran UKT.
Baca SelengkapnyaAnies dan Ganjar Mesra saat Debat Ketiga, Sinyal Bakal Berkoalisi di Putaran Kedua?
23 Januari 2024
Kemesraan antara Anies dan Ganja membawa spekulasi kedua kubu pasangan calon atau paslon akan berkolaborasi jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Baca SelengkapnyaUniversitas Paramadina Menjaga Stabilitas Dunia Melalui Makaroni
28 Juli 2022
Mahasiswa Paramadina sebagai bagian dari masyarakat diharapkan dapat ikut serta dalam menyebarkan kesadaran dan kepedulian terkait krisis yang tengah terjadi di dunia melalui karya-karya mereka.
Baca SelengkapnyaPenyelenggara Pesta di Depok Mengaku Ingin Rayakan Ulang Tahun
8 Juni 2022
Penjaga rumah menyebut peserta pesta di Perumahan Pesona Depok Estate 2, yang disebut sebagai pesta bikini, merupakan mahasiswa dan pelajar
Baca SelengkapnyaHarga Tiket Pesta Bikini di Depok Mencapai Rp 8 Juta
8 Juni 2022
Harga tiket untuk mengikuti pesta bikini di Perumahan Pesona Khayangan, Kota Depok, bisa mencapai lebih dari Rp8 juta per orang.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan Party di Depok, Kasat Reskrim: Bukan Pesta Bikini, Hanya Joget
6 Juni 2022
Polres Metro Depok buka suara soal penggerebekan pesta bikini di sebuah perumahan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Gerebek Pesta Bikini di Depok, Peserta Hampir 200 Orang
6 Juni 2022
Polisi meminta keterangan penyelenggara pesta bikini di Depok karena mengadakan pesta di perumahan dengan jumlah massa banyak tanpa izin.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Maknai Sumpah Pemuda: Unsur-unsur Membentuk Persenyawaan
28 Oktober 2021
Indonesia, menurut Anies Baswedan, seperti persenyawaan, yang menggabungkan unsur-unsur yang berbeda.
Baca Selengkapnya