TEMPO Interaktif, Jakarta: Patsy Spiers, janda Rick Spiers, guru warga AS yang mati ditembak dalam insiden Timika pada 2002, menjadi tamu pertama yang ditemui Presiden Yudhoyono dalam lawatan kenegaraannya ke Amerika Serikat. Pada Rabu pagi (25/5), Spiers bertemu Presiden di suite kepresidenan di lantai enam Hotel Willard, Washington DC. Sambil menikmati sarapan pagi bersama --dengan menu telur, buah-buahan, kopi, dan juice--selama 45 menit, Spiers menyampaikan isi hatinya tentang tragedi Timika.Berikut kutipan penuturannya kepada wartawan Tempo Karaniya Dharmasaputra:"Buat saya, hanya dari itikad Presiden Yudhoyono untuk menemui saya saja telah menunjukkan kepedulian dan komitmennya pada kasus ini.""Saya merasa sangat terhormat bisa disisipkan dalam jadwal kunjungannya yang sangat padat. Saya semula dijadwalkan bertemu dengannya kemarin pukul 11 malam, tapi saya lalu diberi tahu bahwa dia ingin berbicara dengan saya lebih lama, dan karena itu mengundang saya untuk sarapan di pagi hari ini.""Ketika pertama kali menyalami saya, dia (Presiden) dengan ramah menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Rick (suami Patsy) dan atas apa yang menimpa kami semua pada 31 Agustus 2002. Dia menyatakan komitmennya untuk menangkap dan mengadili Antonius Wamang dan para pelaku penyerangan lainnya. Saya berterima kasih atas komitmennya itu, untuk membekuk para pembunuh suami saya Rick, Ted Burgon, dan Bambang Riwanto. Saya juga menyampaikan tekad saya yang tak akan pernah padam untuk menemukan dan membuat siapapun yang bertanggung jawab supaya kejahatan brutal semacam ini tak terjadi lagi.Setelah bertemu, saya mempercayai bahwa dia (Presiden) memang bersungguh-sungguh ingin menuntaskan kasus ini. Saya merasa bahwa dia adalah sungguh seorang lelaki yang mempunyai integritas yang kokoh. Saya memilih bersikap optimistis bahwa komitmen yang telah dinyatakannya akan ia buktikan dengan tindakan nyata."