Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin bersiap beri keterangan pers seusai menggelar Sidang Isbat di Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta Pusat, 27 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Surabaya - Kehadiran Menteri Agama sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Lukman Hakim Saifudin, dalam pembukaan Muktamar VIII PPP di Surabaya, Rabu, 15 Oktober 2014, mengundang perhatian ratusan hadirin. Saat namanya disebut oleh pembawa acara, para undangan riuh memberikan aplaus.
Lukman pula yang secara simbolis membuka pelaksanaan Muktamar dengan memukul perkusi. Dia yang termasuk disebut-sebut potensial memimpin PPP bersama Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy alias Romy. (Baca: PPP Sumbar Ingin Lukman Hakim Jadi ketua Umum PPP)
Nama Lukman disebut-sebut masuk dalam bursa calon menteri presiden terpilih Joko Widodo. Muktamar PPP Surabaya juga dianggap sebagai peneguhan sikap PPP kubu Emron Pangkapi dan Romy untuk merapat ke kubu Jokowi agar masuk dalam gerbong kabinet.
Namun, saat ditanya wartawan tentang benar-tidak dirinya mendapat tawaran menjadi menteri, Lukman mengelak. "Soal kabinet tergantung presiden terpilih. Kami tidak dalam posisi menuntut, apalagi meminta," ujar Lukman.
Menurut Lukman, Muktamar di Surabaya lebih ditujukan untuk mewujudkan islah dua kelompok yang sedang bertikai, yaitu kubu Emron Pangkapi dan kubu Suryadharma Ali. Sebagai forum tertinggi partai, menurut Lukman, Muktamar diharapkan bisa menyelesaikan silang sengketa serta menuntaskan perbedaan pendapat. (Baca: Suryadharma Imbau Kader PPP Tak Datang ke Muktamar Surabaya)
"Soal ke mana arah dukungan PPP diberikan setelah Muktamar, apakah tetap bergabung dengan Koalisi Merah Putih ataukah beralih ke Koalisi Indonesia Hebat, itu sepenuhnya tergantung sikap muktamirin," katanya. (Baca: Koalisi Pro-Jokowi Kompak Hadiri Muktamar PPP)