TEMPO.CO,Surabaya - Muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy pada 15-18 Oktober 2014 di Empire Palace Surabaya diharapkan dapat menyelesaikan konflik di tubuh di PPP. “Islahnya ya pada muktamar di Surabaya, bukan yang di tanggal 23,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Timur Musyafak Noer kepada Tempo di gedung DPRD Jawa Timur, Senin, 12 Oktober 2014.
PPP versi Romahurmuziy akan menggelar muktamar pada 15-18 Oktober mendatang. Sedangkan PPP versi Suryadharma Ali bakal melaksanakan muktamar pada 23-25 Oktober. (Baca juga: SDA: Muktamar PPP Sebelum 20 Oktober Ilegal)
Meski terdapat dua muktamar, Musyafak berharap kedua kubu yang berseberangan dapat datang bersama, sehingga dapat dilakukan islah. Musyafak juga berharap kubu Suryadharma membatalkan Muktamar PPP pada 23 Oktober mendatang. (Baca juga: Romahurmuziy Umumkan Muktamar PPP VIII)
“Kalau kami disuruh mundur, kan, tidak mungkin. Semua sudah terpesan dan tinggal tiga hari pelaksanaannya. Jadi, ya, mereka sebaiknya yang ikut kami karena mereka jangka waktunya masih jauh, belum pesan apa-apa,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengatakan Mahkamah PPP telah menetapkan pengurus yang berhak mengadakan Muktamar PPP VIII adalah Dewan Pimpinan Pusat PPP hasil Muktamar VII pada 2011 di Bandung. Rapat Mahkamah pada Sabtu malam lalu dihadiri perwakilan dari 26 Dewan Pimpinan Wilayah PPP yang mewakili 942 dari 1.153 suara.