TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim penyidik Kejaksaan Agung, I Ketut Murtika hari Jumat (20/5) memeriksa Wakil Direktur utama PT.Lativi Media Karya, Harun Kussuwardhono di kantornya. Berdasarkan laporan pemeriksaan Badan Pemerisa Keuangan (BPK) terdapat penyimpangan kredit perusahaan ini sebesar Rp 328 Miliar.Menurut Ketut, pemeriksaan Jumat kemarin selama empat jam untuk melihat dokumen yang terkait dengan segala hal yang menyangkut kredit dari Bank Mandiri. "Tim kami juga meninjau sejumlah bukti fisik untuk mencocokan laporan bahwa sebagian kredit digunakan untuk pembangunan kantor dan aksesoris,"kata Ketut. Ketut juga menambahkan pemeriksaan dokumen dilakukan untuk mengetahui penggunaan kredit yang diperoleh dan kenapa masih macet? Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Kejaksaan Agung, Hendarman Supandji menyatakan pemeriksaan ini sangat erat kaitannya dengan usaha menemukan pihak tersangka dari PT.Lativi Media Karya. "Minggu depan pihak penyidik harus melaporkan ke saya nama tersangka dari lativi ini,"kata Hendarman.Tersangka itu akan ditahan untuk menggenapi para debitur yang perusahaannya merugikan uang negara. Seperti dua perusahaan sebelumnya. Dalam PT.Cipta Graha Nusantara yang menjebloskan Direksi Bank Mandiri ECW Neloe dkk, penyidik dari Kejaksaan Agung jelas menemukan dugaan kongkalikong dan tidak prudent-nya Direksi Bank Mandiri dalam pengucuran kredit. Antara lain, ternyata enam HGB (Hak Guna Bangunan) yang menjadi jaminan kredit, belum disertifikat jaminan-kan oleh Bank Mandiri.Anton Aprianto