Polda Bentuk Tim Usut Tewasnya 20 Penambang Emas

Reporter

Senin, 6 Oktober 2014 16:15 WIB

Tempo/Firman Hidayat

TEMPO.CO, Pontianak - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat membentuk tim gabungan untuk mengusut kejadian tewasnya 20 pekerja penambangan emas liar di perbatasan Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang, Senin, 6 Oktober 2014. Lokasi penambangan pun sudah dipasangi garis polisi.

Kepala Polda Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto mengatakan saat ini dia masih meninjau lokasi penambangan. “Selain menginventarisir barang bukti, juga mengumpulkan alat bukti yang ada,” kata Arief. (Baca juga: 18 Penambang Emas Liar Tewas Tertimbun di Kalbar)

Arief didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Hari Sudwidjanto dan Direktur Reserse Kriminal Khusus Komisaris Besar Widodo. Medan menuju lokasi penambangan cukup berat tanah merah dan bercampur pasir. Dari Kota Singkawang, harus menggunakan sepeda motor, karena infrastruktur yang buruk. Jaraknya berkisar 10 kilometer.

Areal penambangan emas tanpa izin tersebut sudah ditutup. Arief mengatakan, saat ini sudah dibentuk tim gabungan untuk menangani kasus penambangan emas tanpa izin tersebut.

Dari laporan Kepala Kepolisian Resor Singkawang Ajun Komisaris Besar Andreas Widihandoko, diperkirakan luasan lahan yang digunakan tambang sekitar dua hektare. Lahan di lokasi pasir yang tak stabil membuat rentan longsor apalagi jika hujan.

Tim gabungan juga menerima laporan masyarakat yang anggota keluarganya belum ditemukan. Diduga kuat pemodal bukan berasal dari warga setempat. Bahkan berdomisili di kabupaten lain. Untuk itu penanganan kasus diambil alih oleh Polda Kalimantan Barat.

ASEANTY PAHLEVI

Berita lain:
Rupiah Jeblok bila Koalisi Prabowo Kuasai MPR
Soal Pilkada DPRD, Gubernur PDIP Ini Lapor PBB
Pertemuan Usai, Jokowi Tak Sebut Nama Ketua MPR

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

12 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya