LSM: Mayoritas Calon Pimpinan KPK Tak Mampu  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 September 2014 16:11 WIB

Warga menanyakan syarat pendaftaran seleksi calon pimpinan KPK ke petugas di gedung Kemenkumham, Jakarta, 3 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) melakukan investigasi terhadap sebelas calon pimpinan KPK yang lolos uji makalah. Hasil pemantauan sementara menunjukkan sebagian besar calon tidak berkompeten dalam pemberantasan korupsi.

"Ini jauh berbeda di tahun 2011. Pada tahun itu banyak sekali calon yang kompeten," ujar Dio Asar Wicaksana, koordinator tim pemantau MaPPI pada Kamis, 25 September 2014. (Baca: KPK: Kompetisi Caleg Picu Politik Uang)

Ada lebih dari enam calon yang tidak mempunyai prestasi moncer dalam bidang pemberantasan korupsi. Bahkan dua orang yang berprofesi sebagai jaksa dan advokat, kata Dio, tidak mempunyai rekam jejak yang baik dalam penegakan hukum.

Sayangnya, Dio belum mau memberikan nama orang yang tidak kompeten. Hal ini karena pemantauan belum selesai. Dio mengutarakan bahwa hasil akan diumumkan pada awal Oktober mendatang. (Baca: Anas Divonis 8 Tahun Bui, KPK Ajukan Banding)

Selain MaPPI, lembaga swadaya masyarakat yang terlibat dalam pemantauan ini adalah Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Indonesia Law Reform, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan, dan Indonesia Corruption Watch. Mereka memantau sejak seminggu lalu.

Adapun hal yang dipantau adalah kinerja calon di lembaga-lembaga sebelumnya, karya ilmiah calon, ucapan-ucapan calon di pemberitaan media massa, dan orang terdekat calon. (Baca: KPK: Pilkada oleh DPRD Tak Transparan & Akuntabel)

"Yang saya takutkan, mereka melamar calon pimpinan KPK hanya sebagai pencari kerja, bukan pengabdian untuk pemberantasan korupsi," kata Dio.

Panitia seleksi KPK membuka pendaftaran untuk menggantikan Busyro Muqoddas sebagai wakil pimpinan KPK yang pensiun pada Desember 2014. Pansel awalnya menerima 104 peserta calon, termasuk Busyro. Sejak 15 September 2014, sebelas nama tersebut sedang menjalani penilaian rekam jejak atau profile assessment oleh panitia hingga hari ini.

ROBBY IRFANY

Berita Terpopuler:

PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta

Berita terkait

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

10 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

22 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

23 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

1 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

1 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

1 hari lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya