Gawat, Lutung Jawa Terancam Punah

Reporter

Minggu, 21 September 2014 16:49 WIB

Slamet, bayi lutung jawa bagian timur yang berusia 1 bulan di kandang Javan Langur Centre, Coban Talun, Batu, Jawa Timur, 11-9, 2012. 13 ekor lutung jawa yang sebagian besar merupakan hasil sitaan dari daerah tapal kuda akan dilepas liarkan di kawasan hutan lindung Coban Talun. TEMPO/STR/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Purwokerto-Populasi Lutung Jawa diperkirakan hampir punah. Perburuan oleh manusia, perdagangan secara online, dan menyempitnya habitat lutung dituding menjadi penyebab menurunnya jumlah populasi hewan tersebut.

“Tahun 2008 masih bisa ditemui 5-10 kelompok, kini tinggal 1-2 kelompok saja. Itu pun sulit,” kata Juru Kampanye ProFauna, Swasti Prawidya Mukti, di sela-sela kampanye penyelamatan Lutung Jawa di GOR Satria Purwokerto, Ahad, 21 September 2014, pagi. (Baca: Perdagangan Satwa Langka Lewat Online Marak).

ProFauna sendiri tak mempunyai data pasti berapa populasi hewan tersebut. Namun, menurut Swasti, dalam dua tahun terakhir perdagangan Lutung Jawa semakin marak, terutama yang menggunakan media online.

Jika tak ada tindakan nyata, Lutung Jawa bisa terancam punah. Swasti menambahkan, Purwokerto menjadi salah satu tujuan kampanye karena masih ada populasi Lutung Jawa di lereng selatan Gunung Slamet. “Tujuannya untuk edukasi agar masyarakat Banyumas menjaga Lutung Jawa,” katanya. (Baca: Kesehatan Lutung Diperiksa Sebelum Dilepasliarkan).

Menurut Swasti, Lutung Jawa adalah primata endemik Jawa yang dilindungi dan keberadaannya semakin terancam punah karena perburuan dan perdagangan. Dengan begitu, masyarakat bisa membantu melestarikannya dengan tidak membeli hewan tersebut.

Hasil investigasi Profauna setahun terakhir, Lutung Jawa --yang menurut CITES masuk Apendix II kategori terancam itu-- diperdagangkan di pasar-pasar di daerah Jawa Timur, termasuk Malang. Tetapi tren perdagangannya berubah dari dijual di pasar ke perdagangan online sehingga lebih sulit melakukan pelacakan.

“Kisaran harga Lutung Jawa dewasa dijual seharga Rp 500 ribuan. Jika masih bayi cenderung lebih mahal. Lutung yang umurnya belum satu bulan bisa di jual Rp 1,5 juta,” kata Swasti.


Investigasi langsung di Jember yang dilakukan Profauna dengan berpura-pura jadi pembeli, bertemu pedagang dan diajak ke rumah penjualnya, ternyata tidak hanya ditemukan Lutung Jawa. Selain lutung, juga ditemukan satwa lain, seperti elang, kukang dan sebagainya.

Berdasarkan pengamatan Profauna, keberadaan Lutung jawa di Jawa Timur masih ada di daerah Gunung Arjuno, hampir semua Taman Nasional (TN)-- meskipun tidak banyak, seperti Bromo, Tengger, Semeru, di alas Purwo. Di Jawa Barat, antara lain, terdapat di Ciremai, TN Halimun Salak dan Muara Gembong. (Baca juga: Populasi Kera di Hutan Taban Butuh Perlindungan).

Koordinator Biodiversity Society Banyumas (BSB), Hariyawan Agung Wahyudi, mengatakan saat ini populasi Lutung Jawa di hutan lereng selatan Gunung Slamet masih relatif banyak. “Masih ada sekitar 15 kelompok yang hidup di lereng selatan Gunung Slamet,” katanya.

Setiap kelompok, terdiri dari 5-10 individu. Ia menyebutkan, permintaan pasar di Banyumas dan sekitarnya untuk Lutung Jawa tergolong sedikit. Perilaku berkelompok membuat Lutung Jawa lebih bisa bertahan hidup.

Selain itu, masyarakat di sekitar hutan juga ikut menjaga keberadaan hewan ini. BSB sendiri merupakan kelompok pelestari lingkungan yang rajin melakukan pemantauan dan pendataan keragaman hayati di Banyumas.

Margino, aktivis lingkungan Gunung Slamet menambahkan, masyarakat desa setempat sudah memasang papan larangan perburuan satwa di hutan Gunung Slamet. “Kami yang menjaganya agar semua satwa yang dilindungi, seperti Elang Jawa, Owa dan Lutung bisa hidup dengan aman di habitatnya," kata dia.

ARIS ANDRIANTO



TERPOPULER
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
Perempuan ini Letakkan Sesajen di Pintu Gedung KPK
Ketua Umum PDIP Hanya untuk Trah Sukarno
Ahok Ingin Asian Games Jakarta Lebih Wah dari Cina

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.

Baca Selengkapnya

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.

Baca Selengkapnya

Harimau Peliharaan Alshad Ahmad Mati, Profauna: Harusnya Hidup di Alam

27 Juli 2023

Harimau Peliharaan Alshad Ahmad Mati, Profauna: Harusnya Hidup di Alam

Lembaga swadaya masyarakat, Protection of Forest & Fauna alias Profauna Indonesia, buka suara perihal anak harimau peliharaan Alshad Ahmad mati.

Baca Selengkapnya

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.

Baca Selengkapnya

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.

Baca Selengkapnya

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan

Baca Selengkapnya

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.

Baca Selengkapnya