TEMPO.CO , Jakarta: Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan siapa pun nanti sosok menteri yang dipilih harus dapat mengimbangi kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Jangan Jokowi-Kalla sudah kerja, menterinya masih santai," kata Ruhut saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 September 2014.
Menurut Ruhut, calon menteri dari kalangan profesional murni maupun kalangan profesional partai, harus dapat melakukan kerja sesuai dengan bidang masing-masing. Ia mengatakan, seharusnya sebagai orang profesional para menteri terpilih tentu tidak ber masalah menuntaskan kerjanya masing-masing. (Baca: Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi)
Joko Widodo-Jusuf Kalla mengumumkan komposisi kabinetnya pada 15 September 2014. Komposisi kursi menteri itu menjadi dua bagian, yakni 16 kursi disediakan untuk profesional partai dan 18 kursi untuk profesional nonpartai. "Yang utama tidak masalah dengan hukum, khususnya dugaan korupsi." (Baca: Tim Transisi: Soal Kabinet Wewenang Jokowi)
Karena itu, Ruhut mengharapkan agar pemerintahan Jokowi-Kalla tidak salah pilih calon menteri nantinya. "Ini tantangan pertama mereka," kata dia. "Jangan salah pilih karena pemerintahan ini untuk lima tahun ke depan," ujar Ruhut. (Baca: Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP)
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPR, Puan Maharani, tidak mempersoalkan komposisi kabinet pemerintahan Jokowi. Menteri dari partai juga memiliki kapasitas yang bagus. "Kita harus pahami bahwa kalau dari parpol sepertinya sama baiknya dengan orang profesional," kata Puan di Kompleks Senayan Jakarta, Selasa, 16 September 2014.