M. Romahurmuziy dan Emron Pangkapi. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyesalkan sikap bekas Menteri Agama Suryadharma Ali dan pendukungnya yang masih menduduki kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Menurut Romahurmuziy, cara-cara itu bersifat premanisme dan hal itu mencerminkan watak cara penyelesaian konflik ala Suryadharma. (Baca: Rapimnas PPP Dukung Pemecatan Suryadharma Ali)
"Kita ini bangsa beradab. Partai ini berlandaskan Islam," kata Romahurmuziy seusai rapat pimpinan nasional PPP di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 15 September 2014.
Karena itu, Romahurmuziy menyatakan DPP PPP akan melaporkan Suryadharma dan para pendukungnya ke kepolisian. "Saya menyesalkan dan melaporkan persoalan ini kepada yang berwajib sesegera mungkin," kata politikus yang biasa disapa Romi itu. (Baca: Suryadharma Lanjutkan Gerilya ke Bali dan Sumatera)
Suryadharma diberhentikan dari posisi ketua umum melalui rapat pengurus harian. Posisinya digantikan dengan Emron Pangkapi, Wakil Ketua Umum PPP. Tidak menerima keputusan itu, Suryadharma kemudian memecat 15 kader PPP yang dinilai terlibat dalam pemberhentiannya.
Suryadharma sekarang menjagokan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz sebagai ketua umum partai itu. Romahurmuziy mengatakan partainya tidak akan melakukan hal serupa dengan memecat para pendukung Suryadharma.
Menurut dia, pemecatan bukan solusi dalam menyelesaikan masalah. "Yang bermasalah dan membuat persoalan di partai hanya Suryadharma, lainnya hanya ikut-ikutan saja karena ditekan," kata Romahurmuziy.