Ketum PDI P Megawati Soekarnoputri menyerahkan nasi tumpeng kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-JK, dalam pembubaran Tim kampanye nasional Jokowi-JK, di Posko Pemenangan, Jakarta, 29 Agustus 2014. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Transisi presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Rini Soemarno, mengatakan finalisasi atas struktur kabinet untuk pemerintahan mendatang sudah hampir rampung. Rini yang ditemui di Rumah Transisi, Senin, 8 September 2014, mengatakan bahwa saat ini prosesnya sudah sampai 70-80 persen.
Dia menjelaskan pada dasarnya rancangan struktur kabinet itu sudah lebih mengerucut. Arah dan sasaran dalam penyusunan struktur itu untuk mencapai efektivitas dan efisiensi di setiap kementerian. (Baca: Tiga Tantangan Kabinet Ekonomi Jokowi-JK)
"Jadi jumlah menterinya tidak terlalu dipersoalkan, tetapi lebih pada apakah kementerian itu dapat berfungsi secara efisien, efektif, cepat, dengan anggaran yang seminimal mungkin," kata Rini. "Karena ada hal-hal yang perlu dan mungkin lebih baik ditangani secara langsung di satu kementerian."
Rini belum menyebutkan secara detail kementerian mana saja yang rencananya digabung, atau sebaliknya. Seperti disebutkan dalam beberapa kesempatan, Jokowi mengatakan akan mempertimbangkan untuk membuat struktur kabinet yang lebih ramping demi efisiensi.
Menurut mantan Ketua Umum Golkar itu, kabinet dengan 34 menteri tak bisa serta-merta dikatakan gemuk. Ia juga menolak perbandingan dengan praktek di negara-negara lain, yang disebutnya memiliki karakteristik yang tak sama dengan Indonesia. "Dengan 250 juta penduduk, 34 menteri itu tidak banyak. Jangan samakan dengan Malaysia atau yang lain yang penduduk dan negaranya lebih kecil."