Kasus 'Polisi Narkoba', Kapolri Diminta Mundur  

Reporter

Senin, 1 September 2014 12:27 WIB

Ilustrasi. relax.com.sg

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane meminta elite Kepolisian Republik Indonesia bertanggung jawab atas penangkapan Ajun Komisaris Besar Polisi Idha Endi Prasetyono dan Brigadir Harahap. Keduanya dicokok di Bandara Kuching, Malaysia, Sabtu, 30 Agustus 2014, karena diduga menyimpan narkoba jenis sabu seberat 6 kilogram.

"Elite Polri seharusnya malu. Kapolri dan Kapolda Kalimantan Barat harus mundur dari jabatannya," kata Neta dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 1 September 2014. (Baca: Perwira Polri Tertangkap Bawa Narkoba di Malaysia)

Menurut Neta, kepergian dua anggota Polri itu ke Malaysia harus seizin dan sepengetahuan atasannya. Tidak mungkin anggota Polri bisa pergi ke luar negeri tanpa izin atasan. Apalagi jika polisi tersebut setingkat perwira menengah berpangkat AKBP. (Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia)

Neta mengatakan tindakan tegas diperlukan agar anggota Polri tidak terus-menerus mempermalukan diri dan institusinya. "Apalagi saat ini Kapolri Sutarman berseteru dengan Kompolnas. Justru muncul kasus yang sangat memalukan ini," ujarnya.

Neta meminta pimpinan Polri semakin memperketat pengawasan dan mencermati bawahannya, terutama yang bersentuhan dengan bidang narkoba. "Pengawasan internal dari atas ke bawah harus diperkuat,” ucapnya.

Neta juga mengatakan para atasan di Polri harus peduli terhadap semua dinamika yang ada di jajarannya. "Sangat naif jika seorang kapolda tidak tahu ada perwira menengah di jajarannya pergi ke luar negeri, kemudian tertangkap di negara lain karena kasus narkoba." (Ini Kronologi Penangkapan DUa Polisi RI di Malaysia)

Karena itu, Neta mengatakan, Polri harus berjiwa besar melepas kedua anggota Polri itu menjalani proses hukum menurut sistem yang berlaku di Malaysia jika terbukti bersalah.

Sebelumnya Polis Diraja Malaysia menangkap dua anggota Kepolisian Republik Indonesia di Bandara Kuching, Sabtu, 30 Agustus 2014, karena kedapatan membawa narkoba. Menurut Pasal 39b Undang-Undang Antinarkotika Malaysia, para pembawa narkoba diancam hukuman gantung sampai mati.

“Kasus AKBP Idha Endi akan dipaparkan Kapolda (Kalimantan Barat) seusai kunjungan dari Sambas,” ucap Direktur Bidang Bimbingan Masyarakat Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Komisaris Besar Suhadi S.W., Ahad, 31 Agustus 2014.



AMOS SIMANUNGKALIT


Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK
| Siapa Ketua DPR | Sengketa Pilpres | ISIS | Pembatasan BBM Subsidi


Berita terpopuler lainnya:
Tommy Soeharto: Jangan Sok Pintar Soal Subsidi BBM
'Tangan Saya Dipaksa Pegang Kelaminnya'
'Prestasi' Polisi Idha yang Tertangkap di Malaysia
Pilot Garuda Indonesia Meninggal di Pesawat

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

7 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

9 jam lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

11 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

2 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

2 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

3 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

3 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya