TEMPO.CO, Riau - Aksi penculikan anak kembali terjadi di Riau. Warga Jalan Pinang Merah, Duri, Riau, digegerkan dengan aksi penculikan remaja wanita, Sabtu, 23 Agustus 2014, sekitar pukul 02.00 dinihari. Korban penculikan, Melly, 19 tahun, dibawa pelaku dari rumahnya. (Baca: Pelaku Mutilasi Merayu Bocah Sebelum Diculik)
Namun, korban berhasil lolos setelah melompat dari sepeda motor pelaku. Diduga aksi penculikan dilakukan menggunakan ilmu hitam dan hipnotis. "Saya tidak sadar saat dibawa pelaku dengan sepeda motor," kata Melly, saat ditemui Tempo, 23 Agustus 2014. (Baca: Bocah Dimutilasi, Ibu Korban: Perasaan Saya Hancur)
Saat ditemui di kediaman korban, Melly masih terlihat lemas. Kakinya penuh luka akibat melompat dari sepeda motor pelaku saat diculik. Menurut Melly, pelaku masuk melalui pintu depan setelah berhasil merusak jendela. Pelaku membawa korban yang tengah tertidur di dalam kamar. Namun, kala itu ia mengaku tidak sadarkan diri.
Di tengah perjalanan, korban tersadar. Ia kemudian meronta dan melompat dari sepeda motor pelaku di kawasan Jalan Sultan Syarif Kasim, Duri. Pelaku kemudian kabur saat hampir didatangi warga yang melintas. Menurut Melly, pelaku berjumlah satu orang dan berbadan tegap.
Ayah korban, Syafrizal, mengaku tidak tahu saat anak gadisnya dibawa kabur. Dia juga tidak sadar saat pelaku masuk setelah merusak jendela rumah. "Kami sekeluarga tidak ada yang terbangun. Kami tahu setelah warga datang mengantarkan Melly ke rumah pukul 03.00 Subuh," katanya.
Aksi penculikan anak tersebut meresahkan warga Duri. Penculikan anak gadis sudah santer terdengar setahun terakhir ini. Warga semakin dicekam ketakutan setelah kasus pembunuhan dan mutilasi bocah menelan tiga korban di Duri.
Kepala Kepolisian Resor Bengkalis Ajun Komisaris Besar Andry Wibowo mengaku telah menangani kasus penculikan tersebut. "Saat ini personel tengah melakukan penyelidikan," katanya.
Menurut Andry, kasus penculikan ini merupakan kejahatan yang menggunakan ilmu hitam dan hipnotis. Korban tidak sadarkan diri saat dibawa kabur oleh pelaku. "Saat diminta keterangan, pelaku mengaku tidak sadar sama sekali," katanya.
Andry mengaku dalam kasus ini Kepolisian bekerja sama dengan tokoh supranatural di Duri. Sebab, kata dia, kasus ini merupakan fenomena kejahatan alam bawah sadar yang diduga pelakunya memiliki ilmu hitam untuk memperdaya korban. Polisi masih mendalami motif dari penculikan tersebut.
RIYAN NOFITRA
Berita Terpopuler
Kurikulum 2013 Cetak Calon Psikopat
Nazaruddin Bela Fahri Terkait Suap US$ 25 Ribu
Kenapa Jokowi Minta Paspampres Tak Kaku?
Jokowi Disarankan 'Pegang' SBY ketimbang Ical
Seusai Putusan MK, Prabowo Curhat di Facebook
Jokowi-Kalla Otoriter, Pro-Prabowo Penyeimbangnya