Ada Kecurangan, 18 Ribu Suara Nabire Dinolkan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Agustus 2014 20:50 WIB

Sidang perselisihan hasil pemilihan presiden di gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarrta, 8 Agustus 2014. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pengawas Pemilu, Nasrullah, memastikan permasalahan pemungutan suara pemilu presiden di Kecamatan Mapia Tengah dan Mapia Barat, Kabupaten Nabire, Papua, dianggap selesai.

"Kesimpulannya, Bawaslu mengusulkan dua daerah ini hasilnya tidak bisa dipertanggungjawabkan, sebaiknya dianggap nol saja," kata Nasrullah di Ruang Sidang Pleno Mahkamah Konstitusi, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca: Kakek Berumur 71 Tahun Senang Berorasi di MK)

Menurut Bawaslu, lembaganya mendapatkan laporan dari Panitia Pengawas Pemilu setempat bahwa tidak ada aktivitas pemilu di dua kecamatan tersebut. Namun, saat rekapitulasi tingkat kabupaten/kota, tiba-tiba muncul angka sekitar 18 ribu untuk calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2. "Kemudian kami berikan rekomendasi untuk dilakukan pemilu susulan," ujarnya.

Namun pemilu susulan tidak bisa dilakukan dengan alasan mepetnya waktu. Akhirnya, dalam rekapitulasi tingkat nasional pada 22 Juli lalu, Bawaslu merekomendasikan 18 ribu suara untuk pasangan nomor urut 2 agar dihapus. Menurut Nasrullah, KPU dan saksi pasangan nomor urut 2 menyetujui penghapusan tersebut. "Saat itu saksi nomor 1 sudah walk out, mungkin tak tahu," ujar Nasrullah. (Baca: Mahfud: Rekonsiliasi Tunggu Sidang MK Usai)

Tim Prabowo-Hatta mempersoalkan perolehan suara di Mapia Barat dan Tengah, di mana pihaknya tak mendapat satu pun suara. Adapun pencoblosan di dua kecamatan tersebut dilakukan oleh petugas PPD setempat.

Saksi KPU, Beatrix Wamena, mengatakan rekomendasi Bawaslu terkait dengan pemilu susulan baru keluar pada 15 Juli. Sedangkan 19 Juli adalah batas terakhir dilakukannya pemilu susulan dan pemilu ulang menurut undang-undang. "Tak sempat untuk dilaksanakan," ujarnya.

TIKA PRIMANDARI










Berita Lainnya:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

1 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

3 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

5 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

22 jam lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

1 hari lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

1 hari lalu

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya