Ribuan Murid di Jember Tak Terima Ijazah
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 5 Agustus 2014 09:56 WIB
TEMPO.CO, Jember - Puluhan ribu murid lulusan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Jember belum juga menerima ijazah. Padahal mereka sudah dinyatakan lulus ujian nasional pada Mei-Juni 2014. "Dan sekarang sedang dibutuhkan untuk persyaratan melanjutkan sekolah," kata Damayanti, wali murid lulusan SD di Kecamatan Sumbersari.
Suyanto, wali murid lulusan SMP, juga mengeluh. Pasalnya, anak sulungnya dinyatakan diterima di salah satu SMA di Kabupaten Banyuwang, Jawa Timur. "Ditagih terus ijazahnya. Soalnya, saat mendaftar pakai SKL (surat keterangan lulus) dari sekolah," kata warga Kecamatan Arjasa ini.
Sejumlah wali murid dan murid lulusan sekolah juga mengeluhkan kondisi itu. Seperti Indah dan Sanjaya, dua murid lulusan sebuah SMP negeri di Kota Jember. Menurut mereka, sesuai pengumuman sebelum liburan panjang, pada Senin, 4 Agustus 2014, akan dilakukan cap tiga jari murid untuk ijazah di sekolah mereka. "Saya dan teman-teman sampai minta izin di sekolah baru (SMA). Ternyata batal. Katanya, ijazahnya belum jadi,” ujar Indah. (Baca juga: Pemerintah Kupang Gratiskan Penerimaan Siswa Baru)
Tatang Prijanggono, Kepala Bidang SMP-SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember, mengakui saat ini ada keterlambatan pembagian ijazah. Dinas, tutur dia, baru menerima lembaran ijazah lulusan SMP dan SMA dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan baru didistribusikan ke sekolah-sekolah. “Saat ini masih ditulis atau dicetak di masing-masing sekolah.”
Sedangkan lulusan SMK, kata Tatang, ijazahnya masih belum datang. Rencananya, pada Rabu, 6 Agustus 2014, dia akan mendatangi Dispendik Provinsi Jawa Timur untuk mengambil ribuan ijazah siswa SMK Jember.
Adapun Ahmad Yasin, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jember, mengaku belum menerima satu pun berkas ijazah lulusan SD. Padahal, menurut dia, Dispendiknas Jember sudah mengirimkan blangko sejak seminggu setelah pengumuman kelulusan pada Mei lalu. ”Ada sekitar 34 ribu ijazah lulusan SD yang hingga kini belum kami terima,” ujarnya.
Meskipun pekan ini ijazah itu sudah dikirim ke Jember, tutur dia, proses berikutnya juga masih cukup lama yang harus dilakukan sekolah. Pasalnya, kata dia, sekolah mesti membuat SK minimal untuk tiga orang sebagai penulis ijazah. Kemudian, ada tiga tahap yang dilakukan, yakni menginput data nilai, identitas siswa, dan validasi kebenaran data-data itu. Pengerjaan penulisan data dalam ijazah itu pun, ujar dia, tidak boleh salah. "Kalau payah, harus berhenti. Soalnya, ini merupakan dokumen negara dan hanya dicetak satu untuk setiap murid."
MAHBUB DJUNAIDY
Berita Terpopuler
Massa Kubu Prabowo-Hatta Paksa Gembok KPU
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Pembalap Alexandra Dipersunting Anak Muchdi Pr.
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi