TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tindak pidana terorisme Al Chaidar mengklaim anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah berhasil membaiat sekitar 2 juta orang di Indonesia. Meski tak ada data pasti, ia mengklaim informasi tersebut dia dapat langsung dari rekannya yang pernah bergabung dengan ISIS di Irak. "Ini klaim sepihak dari mantan anggota ISIS yang sudah pulang ke Indonesia," kata Al Chaidar saat dihubungi, Sabtu, 2 Agustus 2014. (Baca juga : Ini Alasan Kominfo Belum Blokir Video ISIS)
Pada 2013, diduga telah ada 56 orang Indonesia dari berbagai macam organisasi berbasis Islam dan kelompok pedagang yang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS. Mereka bertemu saat pergi ke Arab Saudi untuk beribadah haji ataupun umrah. Dari jumlah tersebut, sekitar 16 orang telah kembali ke Tanah Air dan melanjutkan perekrutan di daerah masing-masing. (Baca juga : Waspadai Pendukung ISIS Saat Pulang ke Tanah Air)
Anggota ISIS yang kembali dan merekrut 2 juta orang tersebut tersebar di beberapa wilayah Indonesia. Selain di Pulau Jawa, kelompok tersebut juga merekrut anggota di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Medan, Aceh, Lampung, Riau, dan Madura. Rekrutmen diarahkan pada orang berusia 30-40 tahun. Mayoritas adalah anggota organisasi radikal di Indonesia. (Baca juga : Polisi Kantongi Identitas Aktor dalam Video ISIS)
Chaidar menilai semua anggota ISIS Indonesia berfokus mendukung perjuangan ISIS di Timur Tengah, bukan perlawanan di dalam negeri sendiri. Konsep perlawanan thogut dan pendirian Khilafah Islamiyah tak diarahkan kepada pemerintah Indonesia seperti kebanyakan jaringan teroris lain.
ISIS Indonesia juga dinilai tak akan melakukan tindakan teror di dalam negeri, meski pentolan gerakan terorisme, seperti Abu Bakar Ba'asyir dan Santoso, berbaiat kepada organisasi tersebut. Chaidar menilai ISIS Indonesia akan berkembang sebagai kelompok fundamentalis.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai justru berkukuh ISIS Indonesia akan menjadi kelompok teroris baru. Ia menilai orang Indonesia yang pergi ke Irak dan bergabung dengan ISIS akan kembali sebagai teroris. "Kita berkaca pada orang Indonesia yang ikut perang Afghanistan. Berangkat mau sukarela perang, pulangnya jadi teroris," kata Ansyaad.
Menurut dia, pernyataan ISIS sebagai kelompok teroris juga sudah dikeluarkan beberapa negara di Timur Tengah, bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa. BNPT sendiri enggan menduga jumlah anggota ISIS di Indonesia. Tapi, berdasarkan data yang dia peroleh, BNPT mencatat ada 30 orang Indonesia yang sudah berangkat ke Irak. "Sebagian besar adalah mantan narapidana kasus terorisme," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Gaya Orang Kaya Baru Indonesia Diulas Media Asing
Pendiri Kamp Militer di Aceh Pendukung Utama ISIS
Beredar Foto Ba'asyir Dibaiat Dukung ISIS
Pemerintah Copot Kewarganegaraan Pendukung ISIS
Ini Alasan Kominfo Belum Blokir Video ISIS
Berita terkait
Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin
7 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.
Baca SelengkapnyaTajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran
27 hari lalu
Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia
Baca SelengkapnyaIran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri
27 hari lalu
Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.
Baca SelengkapnyaRusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow
36 hari lalu
Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."
Baca SelengkapnyaRusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow
37 hari lalu
Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.
Baca Selengkapnya2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan
39 hari lalu
Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
39 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca SelengkapnyaSerangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?
39 hari lalu
Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.
Baca SelengkapnyaMacron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia
39 hari lalu
Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia
Baca SelengkapnyaRusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!
40 hari lalu
Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang
Baca Selengkapnya