Demokrat Coba Konsisten Dukung Prabowo-Hatta  

Reporter

Editor

Budi Riza

Senin, 14 Juli 2014 05:28 WIB

Calon Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto bersama Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf(kanan) dalam acara deklarasi dukungan dari anggota DPR RI Partai Demokrat untuk pasangan Prabowo-Hatta di Hotel Crowne, Jakarta, 16 Juni 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua, mengatakan sikap partainya tidak mencla-mencle ini terkait proses mendukung Prabowo-Hatta. Menurut dia, Demokrat melalui perjalanan yang panjang untuk mendukung pasangan itu, sejak Rapat Pimpinan Nasional hingga deklarasi dukungan resmi partai.

Demokrat, kata Max, mendukung Prabowo-Hatta lantaran pasangan itu berkomitmen melanjutkan program dan kebijakan pemerintahan SBY. "Bukan atas dasar pembagian kekuasaan. Tidak ada persepsi untuk mendapatkan kekuasaan," ucapnya. Menurut dia, dukungan Demokrat ini berbeda dengan partai-partai lain yang tergabung dalam sebuah koalisi, yang menginginan pembagian jatah kekuasaan, misalnya melalui pembagian kursi menteri. (Baca; Praktisi Nilai Mesin Politik Prabowo Tak Solid)

Dia mengatakan partainya optimistis Prabowo-Hatta memenangi pemilihan presiden. Demokrat, Max menambahkan, akan berpatokan pada hasil penghitungan suara resmi yang akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014. Menurut Max, partainya tak ingin terjebak di perdebatan ihwal perbedaan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Sebabnya, kata dia, lembaga-lembaga survei punya kepentingan untuk memenangkan masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Kepentingan itu terlihat jelas sekali."

Anggota Dewan Pembina Demokrat, Ahmad Mubarok, tak ingin berkomentar ihwal kemungkinan partainya merapat ke Jokowi-Kalla jika nantinya pasangan itu ditetapkan sebagai pemenang pemilihan presiden. "Tidak usahlah berandai-andai seperti itu. Belum tentu Jokowi yang menang," kata Mubarok, saat dihubungi Tempo, Ahad, 13 Juli 2014. (Baca: Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Keberpihakan SBY)

Menurut dia, pemenang pemilihan presiden akan bergantung pada hasil final penghitungan suara resmi yang diumumkan KPU pada 22 Juli 2014. "Kita tunggu saja KPU," ujarnya. Dia pun enggan memprediksi apakah Prabowo-Hatta bisa menang berdasarkan hasil penghitungan suara resmi oleh KPU. "Saya tidak mau mendahului real count KPU." (Baca: Jokowi-JK Tak Akan Kuat tanpa Golkar)

Sebelumnya, kabar hengkangnya Partai Golkar dari kubu Prabowo-Hatta semakin menguat seiring kemenangan Jokowi-Kalla berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Politikus Golkar yang juga peraih suara terbanyak di partai itu saat pemilihan legislator April lalu, Nusron Wahid, menyatakan akan ada konsolidasi di partainya setelah kemenangan Jokowi-Kalla. Dia mengatakan Golkar tak biasa menjadi partai oposisi, sehingga pasti akan merapat ke pihak yang menang.

PRIHANDOKO









Berita Terpopuler
Soekarwo: Saya Kampanye Batin untuk Prabowo-Hatta
Siaran TV One dan Metro TV Paling Banyak Diadukan
Terduga Penyegel Kantor TVOne Diancam Dibunuh
Aliansi Perempuan Surakarta Berdoa untuk Pemilu Damai


Advertising
Advertising






Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.

Baca Selengkapnya

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya