Biaya Perawatan TKW Sihatul Capai Rp 158 Juta
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Rabu, 25 Juni 2014 19:26 WIB
TEMPO.CO, Banyuwangi - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Taufiq Hidayat, mengatakan biaya perawatan Sihatul Alfiyah selama 48 hari telah mencapai Rp 158 juta. Sihatul adalah tenaga kerja wanita (TKW) yang diduga diperlakukan kasar oleh majikannya di Taiwan hingga koma selama delapan setengah bulan.
Tauifq menjelaskan komponen biaya terbesar yakni obat-obatan Rp 30 juta dan alat bantu pernapasan Rp 32 juta. Komponen lainnya meliputi biaya kamar di ICU, jasa medik sembilan orang dokter spesialis, oksigen, dan transfusi. Untuk sementara, biaya tersebut masih ditanggung oleh rumah sakit. "Tapi kami belum tahu sampai kapan Sihatul akan dirawat," kata dia kepada wartawan, Rabu, 25 Juni 2014.
Sihatul mulai dirawat di RSUD Blambangan sejak 7 Mei 2014. Menurut Taufiq, bila Sihatul tak kunjung membaik, pihak rumah sakit terpaksa akan mengajukan bantuan ke pemda. Sebab, penyakit yang Sihatul derita tidak bisa dimasukkan dalam program Jaminan Kesehatan Nasional. "Asuransi dari PJTKI juga tidak ada," katanya. (Baca: Disiksa Majikan di Taiwan, TKW Koma 4 Bulan)
Ketua tim dokter yang merawat Sihatul, Hery Subiakto, menjelaskan pada akhir Mei lalu kondisi Sihatul sempat memburuk. Detak jantungnya berhenti pada pukul 01.30 WIB. Penyebabnya, karena kadar kalium Sihatul berada di bawah dua persen. Padahal kalium inilah yang berfungsi menggerakkan metabolisme sel, kontraksi otot, jantung, dan syaraf.
Normalnya, kandungan kalium 3,5-5,5 persen. "Saat itu kami hampir pesimistis, tapi kami berbuat semaksimal mungkin," kata dia.
Dokter spesialis syaraf, Andar Setyawan, mengatakan Sihatul mengalami pengecilan otak antara 10-15 persen sehingga fungsi seluruh syarafnya terganggu. Pengecilan otak ini disebabkan jantung Sihatul saat di Taiwan sempat berhenti berdetak selama 30 menit, sehingga tidak ada asupan oksigen ke otak. Akibatnya, kata dia, Sihatul tidak bisa pulih dalam kondisi normal. (Baca: Koma di Taiwan, TKW Sihatul Alami Kerusakan Otak)
Pada saat ini kondisi Sihatul mulai membaik. Jantungnya mulai normal kembali dengan irama yang teratur. Selain itu tubuh Sihatul terlihat lebih gemuk. Sihatul, warga Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, berangkat ke Taiwan melalui perusahaan PT Sinergi Bina Karya yang beralamat di Malang, Jawa Timur. Di Taiwan, Sihatul bekerja sebagai buruh di peternakan sapi perah di Tainan City.
Sihatul mengurus 300 ekor sapi perah seorang diri, mulai dari memberi pakan, membersihkan kandang dan memerah susu. Tugas berat itu mulai dikerjakannya sejak pukul 03.00 hingga pukul 22.00 waktu setempat. (Baca juga: TKW Sihatul Koma, Izin PJTKI Dicabut)
Sejak 22 September 2013, Sihatul terbaring koma karena disiksa majikannya. Awalnya Sihatul dirawat di Chi Mei Medical Centre, Liouying, Taiwan. Dia lalu dipindahkan ke Thungs' Taichung di Min An Road, Distrik Baihe, Kota Tainan. Pada 7 Mei Pemerintah Banyuwangi memfasilitasi kepulangan Sihatul.
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Berseragam Nazi, Dhani Balik Kecam Pengkritik
Gitaris Queen Nyatakan Lagu Prabowo Tak Berizin
Di Balik Pemberedelan Tempo
Anggun Kecam Dhani karena Pakai Seragam Mirip Nazi
Goenawan Mohamad: Media Tak Harus Netral