Waketum: SBY Netral karena Masih Jabat Presiden  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 17 Juni 2014 12:17 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua mengacungkan ibu jari saat tiba memenuhi panggilan pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan sikap partainya tercermin dari sikap Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat. Pada Senin, 16 Juni 2014, Fraksi Demokrat mendeklarasikan dukungan ke Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa.

"Tidak perlu diragukan dan diusik lagi mengenai komitmen Demokrat mendukung Prabowo-Hatta," kata Max ketika dihubungi Tempo, Selasa, 17 Juni 2014.

Langkah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tetap bersikap netral pada pemilihan presiden 2014 karena masih menjabat Presiden Republik Indonesia. "Wajar saja kalau beliau netral. Ketum Demokrat tidak sama dengan ketum partai lain yang tidak paham sedang menjadi pejabat publik," ujarnya.

Komitmen tersebut, ujar Max, salah satunya dibuktikan dengan ikut serta dalam kampanye Prabowo-Hatta di daerah. Koalisi ini akan mampu memajukan Indonesia. "Saya lagi di Makassar ini bersama dengan Pak Prabowo," tuturnya. (Baca: SBY: Pasifik Selatan Penting demi Papua)

Partai Demokrat yang selama ini menyatakan netral pada pemilihan presiden 2014 akhirnya secara resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Prabowo-Hatta. Sejumlah pengurus harian Partai Demorat juga akan menyatakan dukungan ke pasangan Prabowo-Hatta pada Selasa sore, 17 Juni 2014, di Lagoo Cafe, Hotel Sultan, Jakarta.

AMOS SIMANUNGKALIT




Berita utama
KPK Tangkap Bupati Biak Numfor
Pengamat: Fraksi Demokrat Ciderai Keputusan SBY
Jokowi-Prabowo Pelukan, Moderator: Saya Kaget

Berita terkait

Gelar Dies Natalis, Ini Alasan Demokrat Tak Undang Jokowi

7 Februari 2017

Gelar Dies Natalis, Ini Alasan Demokrat Tak Undang Jokowi

Partai Demokrat yang menggelar dies natalis ke-15, tidak mengundang Presiden Jokowi karena ingin pertemuan Jokowi-SBY empat mata.

Baca Selengkapnya

Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat

29 September 2016

Dituding Bikin Pecah Demokrat, Ahok: Kamu Pusing Amat

Ahok tidak mau ambil pusing soal tudingan dirinya menjadi penyebab pecahnya internal Demokrat yang mengusung dia dalam Pilkada.

Baca Selengkapnya

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

SBY Siap Pimpin Demokrat, Asal Dua Syarat Ini ...  

24 April 2015

SBY Siap Pimpin Demokrat, Asal Dua Syarat Ini ...  

SBY bersedia menjadi ketua umum dengan sejumlah syarat. Apa
saja?

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya