Depkeh HAM Menunggu Kabar Dari Imigrasi Jepang

Reporter

Editor

Selasa, 29 Juli 2003 22:16 WIB


TEMPO Interaktif, Jakarta:Dirjen Imigrasi Departemen Kehakiman dan HAM hingga kini menunggu kabar keberadaan Samadikun, yang kabur saat hendak ditangkap. Presiden Direktur Modern Bank itu kini dilacak dengan melakukan pengecekan di seluruh pelabuhan di Indonesia, dan meminta bantuan melalui Kedubes Jepang di Indonesia. Ini dikatakan Kepala Humas Dirjen Imigrasi, Ade Dahlan kepada TNR, Rabu (23/07).

Menurut Ade, kemarin sore dirinya bersama dengan Dirjen Pengawasan Orang Asing Depkeh HAM, Muhammad Indra, datang ke Kedubes Jepang. Kedatangannya itu mempertanyakan apakah Samadikun pernah mengajukan visa kunjungan ke negeri matahari terbit itu. Ternyata memang Kedubes Jepang memberikan visanya, pada 31 Maret 2003 yang lalu, katanya.

Ade mengajukan surat ke Kedubes Jepang, untuk meminta bantuan imigrasi Jepang. Dengan bantuan Imigrasi Jepang ini, maka akan ketahuan kalau Samadikun berada di Jepang. Meski ia keluar dari pintu mana saja, katanya. Selain itu, Ade mengatakan, pihak Imigrasi juga telah melakukan penyisiran di pintu-pintu keluar ke negara asing. Lebih dari 140 pintu menuju luar negeri tengah dilacak oleh pihak Imigrasi. Bisa jadi, katanya, Samadikun menggunakan pelabuhan di luar jalur resmi, sehinga memang sulit untuk melacaknya. Ya.. sampai saat ini kita masih menunggu kabarnya, katanya. (Andi Dewanto - TNR)

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 menit lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

3 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

Tim putri Jakarta Popsivo Polwan berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro, yang tak diperkuat Gia, dengan skor 3-0 dalam lanjutan Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

15 menit lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

19 menit lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

27 menit lalu

Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

30 menit lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

33 menit lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

42 menit lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

42 menit lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya