Alat Cuci Darah Gratis PMI Surakarta Mangkrak  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 4 Juni 2014 05:21 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh unit alat hemodialisa (cuci darah) milik Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta hingga saat ini mangkrak. Penyebabnya, mereka kesulitan untuk mendapatkan izin pengoperasian layanan cuci darah dari Dinas Kesehatan setempat.

Menurut Sekretaris PMI Surakarta Sumartono Hadinoto, sepuluh mesin yang dimiliki sebenarnya sudah siap untuk dioperasikan sejak bulan kemarin. "Mesin canggih itu merupakan sumbangan dari beberapa organisasi sosial," katanya saat ditemui, Selasa, 3 Juni 2014.

Sumartono mengatakan layanan cuci darah di Surakarta masih sangat terbatas. "Hanya rumah sakit besar yang memiliki," ujarnya. Hal itu membuat pasien penderita gagal ginjal harus rela antre untuk mendapatkan layanan kesehatan tersebut.

Rencananya, mereka akan membuka klinik cuci darah yang menyediakan layanan gratis untuk masyarakat miskin. "Kami subsidi silang dengan pasien dari kalangan mampu," katanya. Klinik tersebut juga akan melayani pasien yang tercatat sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional ataupun program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta.

Sayangnya, mereka belum bisa mengoperasikan klinik tersebut lantaran terganjal perizinan dari Dinas Kesehatan setempat. "Padahal, kami ingin membantu pemerintah dalam penyediaan layanan kesehatan," tuturnya. Sumartono mengatakan klinik yang disediakan itu tidak berorientasi mencari keuntungan.

Menurut Sumartono, Dinas Kesehatan Surakarta meminta klinik tersebut menyediakan tenaga konsultan dari dokter spesialis penyakit dalam yang memiliki surat izin praktek. "Padahal, dalam aturannya bisa hanya dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat," katanya. Perbedaan penafsiran atas peraturan tersebut, menurut dia, menjadi penyebab utama.

PMI merasa sangat kesulitan untuk mendapatkan dokter spesialis penyakit dalam yang masih memiliki surat izin praktek. Sebab, satu dokter hanya memiliki jatah izin praktek di tiga tempat. "Rata-rata dokter spesialis penyakit dalam di Surakarta sudah habis jatahnya," katanya.

Sedangkan saat ini pihaknya sudah berhasil mendapatkan dua dokter spesialis penyakit dalam bersertifikat yang siap membantu. "Dua dokter itu juga sudah mendapat rekomendasi dari Persatuan Nefrolog Indonesia," ujarnya. Meski demikian, Dinas Kesehatan belum kunjung mengabulkan perizinannya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengaku tidak mempersulit proses perizinan. Pihaknya justru mendukung pengoperasian klinik itu. "Hanya saja, sistem dan aturannya juga harus dipenuhi," tuturnya. Menurut dia, klinik itu harus melengkapi semua persyaratan yang telah diatur Kementerian Kesehatan.

Menurut Siti, dia hanya meminta agar dokter spesialis penyakit dalam yang dimiliki oleh klinik tersebut memperoleh rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. "Tapi sampai detik ini rekomendasi itu belum sampai di meja saya," katanya. Dia berjanji segera menerbitkan izin jika rekomendasi tersebut telah dilampirkan.

AHMAD RAFIQ


Berita Terpopuler:

Ahok Dilaporkan Kuasa Hukum Udar ke Mabes Polri

Sebab Raja Spanyol Turun Takhta

Tak Hadirkan Saksi Meringankan, Akil: Mahal

Foto Topless Dikecam, Scout Willis Tidak Menyesal







Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

59 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Kontingen PMI Banten Juara 1 Jumbara Nasional PMR 2023

12 Juli 2023

Kontingen PMI Banten Juara 1 Jumbara Nasional PMR 2023

PMI Provinsi Banten telah menempa serta memperkuat pengetahuan dan keterampilan PMR sebelum dikirim ke Jumbara Nasional IX 2023.

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Bupati Bekasi Tantang PMI Jadi Pusat Call Center Reaksi Cepat

17 September 2022

Bupati Bekasi Tantang PMI Jadi Pusat Call Center Reaksi Cepat

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengajak kaum pelajar di daerah itu untuk aktif mengikuti kegiatan kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca Selengkapnya