TEMPO Interaktif, Poso:Ketenangan Poso terkoyak. Sebuah bom meledak dan melumat sebagian bangunan Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) di Jalan Pulau Kalimantan, Sabtu (23/3) pukul sepuluh malam, ketika warga setempat tidur lelap di tengah guyuran hujan lebat. Peristiwa tersebut sekaligus membuktikan masih tersimpannya bahan peledak di masyarakat. Padahal, saat ini Polda Sulawesi Tengah dan aparat militer tengah menggelar operasi perlucutan dan penggeledahan senjata api, senjata tradisional dan bahan peledak sebagai realisasi butir perdamaian Deklarasi Malino. “Ledakan itu menimbulkan getaran keras. Suaranya menggelegar. Saya kaget lalu berlari menuju lokasi di tengah hujan,” ujar Rusli yang rumahnya berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi. Ia tak sendirian. Puluhan warga kota Poso berbondong-bondong ingin menyaksikan dan mendapatkan kepastian soal peristiwa itu. Akibat ledakan itu, ruangan Kantor Kepala Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial hancur. Kaca nako dan pintu ruangan berantakan. Ketegangan sontak muncul dan mewarnai warga hingga saat ini. Ledakan bom itu merupakan yang pertama sejak Deklarasi Malino yang ditandatangani Desember lalu. Kepala Sub Dinas Rehabilitasi dan Pelayanan Nasional Dinkesos Poso, Anwar Muhammad Ali, mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan motif dibalik peristiwa itu. “Tapi, kami menduga peledakan itu dilakukan warga yang tidak sabar menunggu giliran bantuan untuk korban kerusuhan Poso,” ujarnya. Poso mendapt bantuan Rp 6 milyar. Tapi, hingga kini belum disalurkan semua. Saat ini Kantor Dinkesos Poso dijaga ketat oleh aparat keamanan. Pasukan Gegana dari Brimob sudah menyisir. Lokasi dinyatakan sudah steril. “Ledakan itu tergolong low eksplosive, dari bom rakitan. Hanya bagian depan kantor yang hancur,” ujar Kadispen Polda Sulawesi Tengah, Ajun Komisaris Besar Agus Sugianto. (Darlis Muhammad – Tempo News Room)
Berita terkait
Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo
9 menit lalu
Gus Muhdlor Ditahan KPK karena Dugaan Korupsi, Subandi jadi Plt Bupati Sidoarjo
KPK menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka dugaan korupsi di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD)
Andi Ony meminta kepada seluruh jajaran RSUD Kabupaten Tangerang untuk terus berinovasi dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendukung demi pelayanan yang maksimal.